KABUL - Jenderal David Petraeus resmi menjadi panglima perang Amerika Serikat (AS) di Afghanistan kemarin (4/7)Dalam upacara resmi bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Negeri Paman Sam itu, jenderal berusia 57 tahun tersebut menegaskan tujuannya untuk memenangkan perang di Afghanistan.
"Kita berada di sini untuk menang," seru Petraeus yang menggantikan kepemimpinan Jenderal Stanley McChrystal tersebut, seperti dikutip Associated Press
BACA JUGA: Terungkapnya Intel Rusia di Amerika Serikat
Di hadapan sekitar 130.000 serdadu multinasional yang tergabung dalam NATO itu, mantan panglima perang Iraq tersebut menegaskan bahwa pertempuran yang sudah berlangsung sembilan tahun itu akan diakhiri dengan kemenangan AS.Sebagai pemimpin tertinggi AS sekaligus NATO, dalam acara serah terima kepemimpinan di markas NATO kemarin, Petraeus menerima dua bendera
BACA JUGA: AS Buru Agen Rahasia Lain
"Sebagai penerus McChrystal, saya tidak akan mengubah prioritas misi kitaDalam waktu dekat, konon Petraeus akan menyempurnakan aturan pertempuran serdadu AS dan NATO dalam menghadapi militan
BACA JUGA: Bebas, Majikan Pembunuh TKI
Salah satunya adalah aturan untuk tidak menggunakan senjata berat dan armada udara dalam pertempuran di permukimanDia tidak ingin melihat lebih banyak warga sipil mati konyol di tengah pertempuran pasukan multinasional dan militan Afghanistan."Kita berada di masa yang sangat pentingKita harus menunjukkan kepada Al-Qaidah dan jaringannya bahwa Afghanistan bukan surga mereka," tandas Petraeus di hadapan Kolonel Egon Ramms - komandan Pasukan Gabungan NATO Brunssum - dan para petinggi Afghanistan, seperti dilansir Associated PressYang terpenting, lanjut dia, warga sipil bersatu dengan pemerintah dan militer Afghanistan untuk menghalau militansi dan ekstremisme(hep/ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Taliban Serang Markas NATO
Redaktur : Tim Redaksi