jpnn.com, JAKARTA - PT Semen Baturaja (Persero) Tbk pada Januari 2019 mencatatkan pendapatan sebesar Rp150,2 miliar atau tumbuh 6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp141,8 miliar.
Pertumbuhan ini didapat meski volume penjualan semen Baturaja sedikit terkoreksi 1 persen dari tahun sebelumnya.
BACA JUGA: Penyebab Utama Industri Semen Domestik Lesu
Direktur Utama SMBR, Jobi Triananda Hasjim menjelaskan, terkoreksinya volume penjualan semen tersebut disebabkan karena melambatnya permintaan semen di awal 2019.
Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) pada Januari 2019, demand semen nasional turun sebesar 1,3 persen dibandingkan periode yang sama 2018.
BACA JUGA: Semen Baturaja Optimistis Kinerja 2019 Bakal Moncer
Begitu pula dengan demand semen di Sumatera yang juga turun sebesar 2,7 persen dari tahun sebelumnya.
Hal ini dipengaruhi oleh kondisi curah hujan yang cukup tinggi dan banyaknya proyek pembangunan infrastruktur yang belum mulai pada awal tahun.
BACA JUGA: 2018, Volume Penjualan Semen Baturaja Terus Tumbuh
Sementara itu terkait rencana investasi SMBR, pada pertemuan dengan Bupati Sarolangun, Jambi, H Cek Endra telah menerbitkan izin lokasi pembangunan Pabrik Semen Baturaja untuk percepatan proyek produsen semen pelat merah tersebut.
Jobi menambahkan, dengan telah diterbitkan nya izin lokasi pembangunan pabrik tersebut sangat membantu progres percepatan pembangunan pabrik di Kabupaten Sarolangun yang menjadi salah satu proyek strategis di Provinsi Jambi.
Pembangunan pabrik SMBR di Sarolangun ini akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat, peningkatan pendapatan daerah dan peningkatan penyerapan tenaga kerja serta menunjang kebutuhan semen bagi proyek infrastruktur pemerintah dan swasta.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Semen Baturaja Implementasikan ERP Berbasis SAP
Redaktur & Reporter : Yessy