jpnn.com - PALEMBANG - Manajemen Sriwijaya FC belum mau membeber seputar pembelian pemain baru untuk musim 2016. Alasannya, klub berjuluk Laskar Wong Kito itu masih melakukan pendekatan ke sejumlah pemain. Yang pasti, tim kebanggan Sumsel itu ogah salah beli pemain lagi.
Seperti diketahui beberapa musim sebelumnya, Sriwijaya memang pernah salah pilih. Pemain yang digadang mampu mendongkrak tim, justru langsung dilepas.
BACA JUGA: Persib Tekuk PBR, Djanur Belum Pastikan Nasib Lima Pemain
Sebut saja Olivier Ongfiang (kamerun), Cristian Vaquero (Uruguay), Striker Ngom Totto (Kamerun), atau yang terakhi Rafael Simone Quentieri (Italia).
Beberapa legiun asing bisa dibilang jauh dari yang diharapkan. Karena itu, ke depan Sriwijaya FC ingin lebh cermat menentukan pemain.
BACA JUGA: Pemerintah Ogah Gabung di Komite Ad Hoc Reformasi PSSI, APPI gimana?
Asisten Manajer Sriwijaya FC mengatakan, musim ini pembelian pemain harus sesuai dengan kebutuhan tim."Jadi evaluasinya dari beberapa turnamen yang sudah kita lalui. Pemain tidak dilihat dari mutu atau kelasnya saja, tapi juga loyalitas kepada tim harus kita lihat," jelas Haris, sapaan akrabnya (12/12).
Selain loyalitas, pemain ke depan harus mau betul-betul kerja keras, demi memajukan tim. "Ya aspek-aspek lain, juga harus kita lihat. Setelah itu baru akan kita sampaikan ke manajer tim (Nasrun Umar)," jelasnya.
BACA JUGA: Andik Perpanjang Kontrak, Nilai dan Durasi Masih Rahasia...
Sejauh ini, kontrak pemain bersama tim Laskar Wong Kito telah berakhir. Artinya, pemain dalam radar bebas untuk masuk klub baru. Ada beberapa pemain yang resmi di lepas, dan juga yang masih dalam posisi menggantung. Hanya Abdoulaye Maiga (Mali), Osas Saha ( Nigeria), dan Rafael Simone (Italia) secara gamblang dilepas manajemen.
Artinya 21 pemain tersisa masuk dalam evaluasi tim. "Sekarang pemain masih libur dulu, dan akan kita panggil lagi mungkin di awal Januari nanti," jelasnya. (cj11/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Top Markotop, Riau Sumbangkan Tujuh Emas Di Asean Para Games
Redaktur : Tim Redaksi