Pemerintah Ogah Gabung di Komite Ad Hoc Reformasi PSSI, APPI gimana?

Minggu, 13 Desember 2015 – 07:11 WIB
Imam Nahrawi. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) bergabung dengan Komite Ad Hoc reformasi PSSI.  Namun, sepertinya APPI harus memikirkan ulang keputusannya itu.

Pasalnya, pemerintah telah menegaskan bahwa mereka tidak akan  bergabung dengan bentukan FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional) itu.

BACA JUGA: Andik Perpanjang Kontrak, Nilai dan Durasi Masih Rahasia...

Ketegasan pemerintah yang enggan bergabung dalam tim tersebut disuarakan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi. “Sepertinya nggak deh,” jawab Nahrawi saat ditanyakan bagaimana sikap pemerintah dalam tim bentukan FIFA tersebut. Apakah akan bergabung atau tidaknya dalam komite tersebut.

Hanya saja, menteri asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini enggan memberikan banyak penjelasan terkait keputusan pemerintah tersebut.

BACA JUGA: Top Markotop, Riau Sumbangkan Tujuh Emas Di Asean Para Games

 “Kami sudah mempelajari apa yang menjadi kemauan FIFA itu. Dan, tim kami sedang melakukan kajian untuk itu,” lanjut pria yang juga mantan anggota DPR RI itu.

Lantas, apa hubunganya sikap pemerintah tersebut dengan APPI yang harus mengevaluasi keputusan mereka untuk bergabung dengan komite tersebut. Sebelumnya, asosiasi para pemain profesional itu telah mendelagesikan salah satu anggota mereka, Bambang Pamungkas untuk bergabung dalam tim tersebut.

BACA JUGA: Antarkan Selangor Juara, Andik Berharap Beri Gelar Lagi

Namun, ketika itu, lewat rilis resmi yang dikeluarkan oleh APPI, mereka menyatakan bahwa pendelegasian wakil mereka ke Komite Ad Hoc Reformasi tersebut akan dipikirkan ulang bila tidak ada wakil pemerintah di sana. Nah, belakangan, pemerintah telah menegaskan bahwa enggan begabung dalam tim tersebut.

Sebelumnya, pemerintah memang sudah membentuk tim kecil untuk berkomunikasi dengan FIFA dalam rangka untuk mempercepat reformasi sepak bola nasional. Tim  tersebut terdiri dari Gatot. S Dewa Broto (juru bicara Kemenpora), Djoko Susilo (Mantan duta besar Indonesia di Swiss), Rita Subowo (Ketua Umum KOI), Dede Sulaiman (mantan pemain timnas) dan Makarim Wibisono mantan pejabat tinggi kementrian luar negeri.

Nah, Gatot S.Dewa Broto menyatakan bahwa, secara etika dan semangat reformasi PSSI, memang tidak etis kalau ada perwakilan PSSI dalam tim tersebut. 

Sebab, dengan kehadiran wakil PSSI sama saja dengan mengurangi objektifitas dari tim itu sendiri. “PSSI kan yang mau direfoirmasi, masa mereka juga harus berada dalam tim reformasi itu sendiri,” keluhnya. (ben)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Enam Atlet Gulat Bengkulu Bakal Pesaing Berat Di PON Jabar 2016


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler