Awal Pekan, Rupiah Dibuka Positif

Senin, 17 Februari 2020 – 11:28 WIB
Uang Rupiah. Foto: JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra, mengatakan penguatan rupiah pada pembukaan awal pekan ini, Senin (17/2), didorong faktor eksternal People's Bank of China (PBoC), menyuntikkan dana sebesar 200 miliar yuan.

Dampaknya, pasar diharapkan mulai melirik pada aset berisiko.

BACA JUGA: Rupiah Anjlok Seiring Bertambahnya Jumlah Korban Virus Corona

"Bank Sentral China kembali menyuntikkan dana pagi ini sebesar 200 miliar yuan. Aset berisiko terlihat menguat, termasuk rupiah," kata Ariston di Jakarta, Senin.

Selain itu, lanjut Ariston, imbal hasil (yield) obligasi AS tenor 10 tahun kembali turun ke kisaran 1,58 persen, yang bisa menahan pelemahan rupiah terhadap dolar AS dan mungkin bisa mendorong penguatan rupiah terhadap dolar AS.

BACA JUGA: Prediksi Pergerakan Rupiah Hari Ini

"Tapi virus corona kelihatannya masih menjadi kekhawatiran pasar. Apalagi pasar meragukan data yang diumumkan oleh pemerintah China," ujarnya.

Pada Minggu (16/2) kemarin, Tiongkok melaporkan penambahan jumlah kasus dan kematian baru akibat virus corona yang jumlahnya sama, mendekati kenaikan sebelumnya dengan metode baru.

BACA JUGA: Data Ekonomi Domestik Positif Diharapkan Bisa Picu Pergerakan Rupiah

Sedangkan pada Jumat (14/2) malam, Bandara Heathrow Inggris melakukan penahanan terhadap delapan pesawat karena kecurigaan adanya penumpang yang terkena virus corona baru atau COVID-19.

"Kekhawatiran ini masih bisa menekan turun aset berisiko hari ini, termasuk rupiah," kata Ariston.

Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini bergerak di kisaran Rp 13.670 per dolar AS hingga Rp 13.720 per dolar AS.

Pada pukul 10.02 WIB rupiah bergerak menguat 8 poin atau 0,06 persen menjadi Rp13.685 per dolar AS dari sebelumnya Rp13.693 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp 13.693 per dolar AS diberbanding hari sebelumnya di posisi Rp 13.707 per dolar AS. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler