Awalnya Jadi Meme, Kini Bayar SPP Bisa Pakai GoPay

Senin, 17 Februari 2020 – 16:07 WIB
Founder dan CEO Gojek Grup Nadiem Makarim (kanan), Co-Founder Kevin Aluwi (tengah) dan Presiden Gojek Grup Andre Soelistyo. Foto : Audy Alwi/pras/ Antara

jpnn.com, JAKARTA - Meme pembayaran SPP sekolah menggunakan GoPay yang muncul di media sosial saat Nadiem Makarim menjadi Menteri Pendidikan dan kebudayaan (Mendikbud) beberapa waktu lalu akhirnya menjadi kenyataan.

Kini para orang tua dan wali murid bisa membayar SPP dan biaya pendidikan lain seperti buku, seragam, dan kegiatan ekstrakurikuler dengan GoPay. Pembayaran dapat dilakukan melalui aplikasi Gojek di fitur GoBills.

BACA JUGA: Gojek Bagikan Seragam Sekolah untuk Korban Banjir

Saat ini ada sekitar 180 lembaga pendidikan seperti pesantren, madrasah, sekolah dan tempat kursus di Indonesia yang telah terdaftar di GoBills.

Hal ini sejalan dengan strategi GoPay untuk tetap menjadi dompet digital terdepan di Indonesia melalui inovasi dan pengembangan fungsi.

BACA JUGA: Gojek Gandeng Pemprov DKI Jakarta Bantu Warga Terdampak Banjir

Senior Vice President Sales GoPay Arno Tse mengatakan, sebagai uang elektronik yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia, GoPay terus meningkatkan loyalitas pengguna dengan selalu menawarkan kemudahan dan kebebasan dalam bertransaksi; dari membayar berbagai layanan Gojek, tagihan, pajak, hingga donasi.

"Layanan terbaru ini membebaskan orang tua dan wali murid untuk membayar pendidikan anak di mana saja dan kapan saja tanpa harus hadir ke sekolah,” kata Arno dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/2).

BACA JUGA: Honorer K2 Lulus PPPK Tak Dapat SK, Masalahnya Apa Sih?

Sejak diluncurkan pertama kali pada 2017 lalu, GoBills telah berkembang menjadi sebuah fitur lengkap yang memberikan kemudahan dan kenyamanan untuk membayar berbagai jenis tagihan. Tidak hanya pendidikan, pengguna setia Gojek dapat menggunakan fitur GoBills untuk membayar tagihan sehari-hari seperti air, listrik, pulsa, BPJS kesehatan, internet, TV kabel, asuransi, pajak hingga zakat.

“Selain memudahkan para orang tua, lembaga pendidikan yang tergabung juga ikut merasakan manfaat transaksi digital, di antaranya penerimaan iuran yang jelas dan pencatatan transaksi yang lebih rapi dan teratur," ujarnya.

Arno dengan berbagai inovasi itu dapat menjangkau lebih banyak lagi lembaga pendidikan di seluruh Indonesia untuk menerapkan pembayaran digital.

Di bidang pendidikan, GoPay telah membantu Madrasah Miftahul Akhlaqiyah di Ngaliyan di Semarang, Universitas Tarumanegara dan Universitas Bunda Mulia untuk mengimplementasikan QRIS.

Di awal tahun 2019, GoPay juga telah menjadi uang elektronik pertama yang membangun ekosistem non-tunai dengan 50 SMK di Jakarta Utara. (mg9/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler