Awan Panas Guguran di Gunung Karangetang Sulut Masih Terjadi

Senin, 13 Maret 2023 – 10:38 WIB
Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut) mencatat sebanyak empat kali terjadi awan panas guguran setelah erupsi pada 8 Februari lalu. ANTARA/Ho-Pos PGA Karangetang

jpnn.com, MANADO - Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Karangetang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut) mencatat empat kali terjadi awan panas guguran setelah erupsi pada 8 Februari 2023 lalu.

"Sebulan lebih setelah terjadi erupsi efusif, kami mencatat ada sebanyak empat kali awan panas guguran dengan jarak luncuran yang bervariasi," kata Ketua PGA Karangetang Yudia P Tatipang di Manado, Senin (13/3).

BACA JUGA: Erupsi Gunung Merapi, BPPTKG Umumkan Potensi Bahaya, Harap Waspada

Dia menyebut dua kali awan panas guguran terjadi pada tanggal 25 Februari 2023 mengarah ke Kali Batu Awang dengan jarak luncur sekitar 2.000 meter.

Sementara dua peristiwa serupa terjadi pada tanggal 10 Maret 2023 juga mengarah ke Kali Batu Awang dengan jarak luncuran sekitar 1.600 meter.

BACA JUGA: Aktivitas Guguran Lava Gunung Karangetang Masih Tinggi

"Luncuran awan panas guguran ini masih di tubuh Gunung Karangetang, tidak menjangkau area permukiman warga," ucapnya.

Yudia menjelaskan jarak luncuran awan panas guguran sangat bergantung dari banyaknya material vulkanis yang menumpuk serta kemiringan bidang yang akan dilintasi.

BACA JUGA: Detik-Detik Mobil Dinas Wabup Mukomuko Kecelakaan di Jalan Lintas Sumatera

Hingga saat ini, titik terjauh luncuran lava pijar maupun awan panas guguran dengan permukiman warga diperkirakan 1.500 meter.

Namun demikian, apabila terjadi luncuran signifikan yang makin dekat ke permukiman warga, maka langkah yang paling aman adalah dilakukan evakuasi.

"Kami akan terus memantau jarak luncurnya, termasuk berkoordinasi dengan BPBD ataupun Pemkab Kepulauan Sitaro apabila jarak luncuran lava semakin mendekat dengan permukiman," ujar dia.

Sebelum terjadi letusan efusif pada Februari lalu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian ESDM mencatat peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Karangetang.

Sejak itu, status gunung api dengan ketinggian 1.784 meter di atas permukaan laut itu  tersebut dinaikkan dari waspada level II menjadi siaga level III.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler