Awas! Ada Ancaman Asing Ingin Merampok Indonesia

Minggu, 30 April 2017 – 12:10 WIB
Oesman Sapta Odang. Foto: dok/JawaPos.com

jpnn.com, PONTIANAK - Ketua Dewan Perwakilan Daerah Oesman Sapta Odang mengingatkan ancaman dari asing yang semakin besar.

Dia menegaskan, asing sudah berupaya membuat negara ini tidak aman karena mereka punya banyak kepentingan untuk merampok kekayaaan Indonesia.

BACA JUGA: DPR-DPD Jangan Ribut Terus

"Negara ini sudah dibikin tidak aman oleh intervensi asing, dibikin tidak aman oleh pengkhianat negara, orang rakus kekuasaan politik," kata Oso Syukuran Bersama "Dari Kalbar untuk Indonesia" di, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (28/4).

Oso mengatakan, asing terus berupaya mengintervensi tanah air karena Indonesia punya sumber daya yang bisa cukup memenuhi kebutuhan hingga 500 tahun ke depan.

BACA JUGA: Oso: Kurang Apa Presiden Kita?

Segala upaya dilakukan, mulai dari adu domba antaranak bangsa, hingga narkoba.

Namun, Oso menegaskan, asing tidak mampu menembus dinding pertahanan Indonesia.

BACA JUGA: Oesman Sapta Odang: Jangan Lupa Diri Setelah Menjabat

Sebab, kata Oso, kekuatan empat pilar yakni Pancasila, UUD 1945, Bineka Tunggal Ika, dan NKRI tidak bisa membuat asing menembus pertahanan dan persatuan Indonesia.

"Empat program ini adalah satu kekuatan pertahanan bangsa yang tidak bisa ditiru negara lain yang ingin merampok kekayaan, ingin menipu, merampas pasar kita," katanya.

Oso menegaskan, kekuatan asing terus berupaya merongrong Indonesia dengan cara lain yakni meracuni generasi muda dengan narkotika.

"Mereka tidak mampu, dinding kita begitu kuat lalu narkoba dia masukkan," kata Oso.

Dia khawatir generasi muda ke depan tidak lagi berpikir untuk bangsa dan negara karena sudah diracuni dengan narkoba.
Karenanya dia mengingatkan agar jangan pernah sekali-sekali menyentuh narkoba.

"Tidak berpikir lagi untuk bangsa, tidak hormat kepada orang tua, lingkungan, dan negara. Begitu jahatnya narkoba ini," kata Oso.

Selain itu, Oso juga mengingatkan, forum perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi Asean juga mengancam bangsa.

Terutama terhadap industri maupun produk dalam negeri. Indonesia dengan penduduk mencapai 250 juta, merupakan pangsa pasar paling besar di Asean.

"Sadar kita bahwa MEA itu mengancam kehidupan industri dan produk kita," tegas pria kelahiran Sukadana, Kayong Utara, Kalimantan Barat 68 tahun silam itu.

Oso mengatakan, seharusnya dengan potensi kekayaan alam dan pasar yang besar, Indonesia menjadi produsen yang terbesar.
Akan lebih baik jika Indonesia membesarkan industri dalam negeri kemudian memasarkan ke pasar luar negeri.

"Kenapa kita tidak bangun pasar kita dulu, kita pasarkan ke tempat mereka. Kenapa kita punya batu bara, tempat kita masih mati lampu, gas masih impor, tempat kita sewa dengan Malaysia dengan Kuching," papar Oso.

Karenanya Oso menegaskan, perlunya membangun sebuah sistem yang benar. Pembangunan infrastruktur daerah juga mesti dilakukan.

"Ini adalah momentum kita untuk membangun Indonesia dari daerah-daerah," tegas senator asal Kalbar itu. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Oso: Kalau Dibilang Si A Unggul, Saya Juga Berani Bilang Si B Unggul


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler