Oesman Sapta Odang: Jangan Lupa Diri Setelah Menjabat

Sabtu, 29 April 2017 – 23:00 WIB
Oesman Sapta Odang saat memberi kata sambutan dalam acara syukuran Dari Kalbar untuk Indonesia di Hotel Mahkota, Pontianak, Kalbar, Sabtu (28/4) malam. Foto: boy/jpnn

jpnn.com, PONTIANAK - Syukuran Bersama "Dari Kalbar untuk Indonesia" yang digelar untuk kesuksesan tiga tokoh Kalimantan Barat, Oesman Sapta Odang, Viryan dan Fanshurllah Asa di pentas nasional berlangsung spektakuler.

Syukuran di Hotel Mahkota, Pontianak, Kalbar, Sabtu (28/4) malam, itu dihadiri sejumlah tokoh masyarakat, bupati/wali kota di Kalbar, anggota DPD, petinggi TNI dan Polri, serta warga itu berjalan lancar.

BACA JUGA: Perkuat Dulu Kewenangan DPD, Baru Bicara Proses Rekrutmen

Kalbar memberikan apresiasi tinggi kepada ketiga tokoh yang telah sukses di pentas nasional.

Oesman Sapta Oedang merupakan ketua DPD RI, Viryan adalah komisioner KPU RI pertama dari Kalbar.

BACA JUGA: Ini Syarat Anggota DPD RI Versi Nono Sampono

Pun demikian Fanshurllah Asa merupakan kepala BPH Migas pertama asal Kalbar. Tiga jabatan bergengsi itu kini dipercayakan kepada putra asal Kalbar.

Namun, Oso menambahkan, sebenarnya bukan tiga saja tokoh asal Kalbar. Ada satu tokoh lagi yakni Garuda Wiko yang kini menjabat sebagai Komisaris Bank Tabungan Negara.

BACA JUGA: Oso: Kalau Dibilang Si A Unggul, Saya Juga Berani Bilang Si B Unggul

"Setelah KPU, BPH Migas, ada satu lagi yang sudah berpuluh tahun menempati posisi itu yaitu Komisaris BTN Garuda Wiko," kata Oso lantas memanggil Garuda Wiko ke atas pentas.

Dalam kesempatan itu, Oso lantas mengingatkan kembali sebuah filosopi yang terus digunakannya selama ini. Yakni, lima S. Oso menjelaskan, S pertama adalah strategi. Menurut dia, dalam sebuah kegiatan harus membangun strategi.

Kemudian, S kedua adalah struktur organisasi. S ketiga adalah skill. Jadi, Oso menegaskan, dalam menempatkan seseorang harus dengan prinsip the right man and the right place.

"Jangan lagi lagi orang yang kita suka, orang yang kita percaya masukkan ke struktur, padahal bodoh," kata Oso. S keempat, lanjut Oso adalah sistem.

Dia mengatakan, kalau punya strategi, struktur, skill tapi tidak memiliki sistem maka itu tidak akan berjalan baik. S yang kelima adalah speed dan target.

"Jadi harus ada target. Kalau ada target harus ada ukurannya. Kecepatan dalam melakukan langkah terukur dengan tertib dan mencapai target," papar Oso.

Dia juga mengingatkan, jangan pernah lupa diri setelah menjabat dan merasa seolah-olah menjadi anak bangsa yang paling hebat. "Jangan. Begitu hebat, sistem kita bangun dengan merekrut orang hebat," katanya.

Ketua Panitia Syukuran Abdul Rahmi mengatakan, kehadiran tokoh Kalbar bertiga di pentas nasional ini merupakan kebanggaan masyarakat Bumi Khatulistiwa.

"Warga bersuka cita, insyaallah mereka berkontribusi untuk bangsa dan negara," kata Rahmi.

Dia mengatakan, kontribusi yang mereka lakukan bukan hanya untuk Kalbar tapi juga Indonesia.

"Jadi, kehadiran semua di sini untuk memadukan rasa syukur dan berdoa agar mereka bertiga dapat melaksanakan tugas dengan baik," ujar anggota DPD dapil Kalbar itu.

Tokoh masyarakat Kalbar Chairil Effendi mengatakan tokoh ini tidak mendapat semua dalam sekejap mata, tapi melalui perjalanan dan proses yang panjang.

"Sungguh perjalanan yang tidak singkat. Patutlah sebagai orang Kalbar merasa berbangga salut kepada tiga tokoh," kata Chairil. Sebagai warga Kalbar harap mereka bisa menjalankan amanat dengan baik. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Permintaan Oso ke Pihak Kalah di Pilkada DKI Hari Ini


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler