Awas!!! Ada Penipuan Berkedok Go-Pay, Begini Modusnya

Selasa, 23 Oktober 2018 – 22:47 WIB
Aplikasi Go-Pay dari Go-Jek Indonesia. Foto/ilustrasi: Ayatollah Antoni/JPNN

jpnn.com, DENPASAR - Seorang perempuan di Bali berinisial TWP (36) melaporkan penipuan online yang menimpanya. Korban merasa tertipu akibat iming-iming hadiah Rp 3 juta dari pihak yang mengaku dari Go-Jek pada Minggu (21/10) malam.

Ceritanya begini. Mulanya TWP yang tinggal di Denpasar Utara menerima panggilan telepon dari nomor yang tidak dikenal. Menurut korban, pelaku mengaku bernama Alex Sopian dari staf PT Go-Jek.

BACA JUGA: Bule Pencari Makanan di Tong Sampah Ternyata Bukan WN Latvia

"Dia mengatakan kepada saya bahwa saya mendapatkan hadiah uang sejumlah Rp 3 juta. Seseorang tersebut berusaha meyakinkan saya dengan mengirimkan SMS yang mengatasnamakan dari PT Go-Jek," ujarnya di Mapolda Bali, Selasa (23/10).

Selanjutnya, pelaku kembali menghubungi korban dan meminta akunnya di Go-Pay. Korban pun terpancing untuk memberikannya.

BACA JUGA: Bule Inggris Hajar Lidya, Ini Gara-garanya

Secara bersamaan korban mendapatkan pemberitahuan melalui SMS. Ketika korban mengecek saldo akunnya di Go-Pay, rupanya isinya sudah ludes.

Merasa tertipu, korban kemudian menanyakan hal tersebut kepada pelaku. Saat itu korban meminta agar uangnya dikembalikan.

BACA JUGA: Ibu Indekos Mandi, Ponselnya Dicuri

Kemudian korban menerima pesan yang berisi perintah agar mengubah kode verifikasi di akunnya dari 253425 menjadi 852052. Pelaku beralasan pengembalian dana akan dilakukan secara bertahap melalui Go-Pay.

“Beberapa menit kemudian dengan nomor yang sama menghubungi saya kembali namun mengatasnamakan Adi Setiawan bahwa akan mengembalikan uang saya yang sebelumnya hilang dan memberikan kode verifikasi kembali," ujarnya.

Korban pun melakukan pengecekan saldo melalui BCA mobile banking. Ternyata saldonya kembali berkurang sejumlah Rp 1,7 juta sehingga total kerugian mencapai Rp 4 juta.

Sumber di Polda Bali mengungkapkan, rata - rata dalam sehari saja ada 10 laporan penipuan online. Dari penelusuran polisi, pelaku ada di luar Bali.

"Rata-rata pelaku enggak bisa ketangkap karena posisi di luar Pulau Bali. Ada di Kalimantan, ada yang di Riau. Paling banyak di Riau," ungkap sumber.

Kasus serupa juga pernah dialami oleh ibu muda asal Ambon bernama Fanti Batserin (40) yang harus kehilangan uang Rp 15 juta melalui aplikasi Go-Pay. Peristiwanya terjadi pada 5 Juni 2018.

Semula korban menerima telepon dari seorang pria yang mengaku dari Go-Jek dan menawarkan tunjangan hari raya (THR) tunai senilai Rp 2 juta. Namun, pelaku menyampaikan bahwa THR tersebut baru bisa masuk rekeningnya apabila korban mengisi saldo Go-Pay terlebih dahulu.

Korban lantas melakukan transfer sebanyak tujuh kali ke Go-Pay dengan akumulasi total Rp 15 jutaan. Akirnya korban baru sadar setelah menerima notifikasi dari bank lantaran melakukan transfer sebanyak tujuh kali ke Go-Pay sehingga uangnya tersisa Rp 1,5 juta.

Karena itu korban meminta PT Go-Jek membuka pihak yang menipu melalui Go-Pay. Sebab, korban meyakini Go-Jek tahu aliran uang melalui Go-Pay.

"Harusnya pihak Go-Jek tahu dong identitas orangnya ini. Disetor ke mana uang saya, ke rekening siapa. Jangan malah melindungi pencuri. Saya yakin Go-Jek tahu oknumnya," jelasnya.(bx/afi/yes/JPR)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kini Bayar SIM Bisa Pakai Go-Pay


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Penipuan Online   Go-Jek   Go-Pay   Bali  

Terpopuler