jpnn.com, YERUSALEM - Pemerintah Amerika Serikat (AS) memberikan peringatan kepada Israel yang akan membangun fasilitas desalinasi. Negeri Paklik Sam itu mewanti-wanti Israel tidak menyerahkan proyek fasilitas pembuat air tawar tersebut kepada Tiongkok.
Israel berencana membangun fasilitas desalinasi air laut di Kibbutz Palmachim. Tiongkok ikut dalam proses tender proyek bernilai lebih dari Shekel (NIS) 5 miliar atau sekitar Rp 21 triliun itu.
BACA JUGA: Berkelahi dengan ABK Tiongkok, Adithya dkk Melompat ke Laut
“Amerika telah mengirim pesan secara lembut dan sopan tetapi jelas mereka menginginkan kami memeriksa ulang partisipasi perusahaan Tiongkok dalam tender,” ujar pejabat Israel kepada Channel 13.
Proyek desalinasi bernama Sorek 2 itu diharapkan akan memasok 25 persen dari total konsumsi air di Israel. Salah satu yang mengincar proyek itu adalah Israeli Hutchinson Company.
BACA JUGA: 30 Juta warga Amerika Menganggur, Donald Trump Malah Sibuk Serang Tiongkok
Perusahaan itu terafiliasi dengan Hutchinson yang berbasis di Hong Kong. Duta Besar AS untuk Israel David Friedman pun mencermati keikutsertaan Hutchinson dalam tender proyek Sorek 2.
Konon, Friedman telah menghubungi kantor Perdana Menteri dan Kementerian Luar Negeri Israel guna menanyakan keikutsertaan perusahaan Tiongkok dalam proyek strategis itu. Pada Oktober 2019, AS mengingatkan Israel tentang investasi Tiongkok yang membanjiri Negeri Yahudi itu.
BACA JUGA: Peringatan Keras Presiden Palestina untuk Israel dan Amerika
Israel pun merespons peringatan AS. Pertemuan pejabat Israel yang membidangi pertahanan telah memutuskan pembentukan komite penasihat untuk meninjau investasi asing.
Nantinya komite itu akan dipimpin menteri keuangan. Tugasnya adalah memeriksa aspek keamanan nasional dalam proses persetujuan atas investasi asing.
“Pemilihan pemenang akan ditetapkan dan pengoperasian pabrik desalinasi Sorek 2 tetap sesuai prosedur tender sebagaimana keputusan pemerintah,” ujar pejabat Kementerian Luar Negeri Israel kepada Channel 13.
Sementara pejabat Kedubes AS menyatakan bahwa pemerintahannya tidak membahas proyek-proyek Israel secara spesifik. “Kami berdialog dengan Israel tentang cara terbaik memeriksa investasi asing dan transaksi ekonomi yang mungkin berdampak pada keamanan nasional,” ujar seorang pejabat AS.(jpost/ara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Antoni