AWAS Gunung Sinabung, 7 Desa dan 1 Dusun Harus Direlokasi

Rabu, 03 Juni 2015 – 11:48 WIB
Status Gunung Sinabung meningkat menjadi AWAS. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Aktivitas vulkanik Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara¸dalam dua hari terakhir terus meningkat secara tajam. Volume kubah lava juga meningkat menjadi lebih dari 3 juta meter kubik dan labil. 

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, kondisi itu berpotensi menyebabkan terjadinya guguran kubah yang diikuti awan panas guguran ke Selatan dan Tenggara sejauh sekitar tujuh kilometer dari puncak kawah. 

BACA JUGA: Awas, Berasnya Putih Banget dan Bikin Perut Mual

"Peningkatan status Awas Gunungapi Sinabung ini telah dilaporkan oleh Kepala Badan Geologi, Surono, kepada Kepala BNPB, Syamsul Maarif, pada Selasa (2/6) pukul 23.00 WIB," kata Sutopo dalam keterangan tertulis, ‎Rabu (3/6). 

Adanya peningkatan status Awas tersebut, Sutopo mengatakan, masyarakat yang bermukim dalam radius tujuh kilometer di Selatan - Tenggara, yakni Pasarpinter Gurukinayan-Simpang Sibintun/Perjumaan Batukejan, Jembatan Lau Bunaken Tigapancur, Desa Tigapancur-Perjumaan Tigabogor, Desa Pintubesi, akan dievakuasi ke tempat yang aman.

BACA JUGA: Mira Ugal-ugalan Seruduk Rosalia Indah, 11 Terluka

Sutopo menjelaskan, apabila terjadi serangkaian awan panas guguran dan peningkatan ancaman bahaya yang lebih besar, maka akan dilakukan penutupan jalur jalan di Jalan Raya Simpang-Gurukinayan-Simpang Sibitun-Jembatan Lau Bunaken Tigapancur - Ojolali - Tigapancur - Simpang Bagading dan Perjumaan Tigabogor.

"Tujuh desa dan satu dusun direkomendasikan direlokasi warganya yaitu Desa Sukameriah, Desa Berkerah, Desa Simacem, Desa Gurukinayan, Desa Kotatonggsa, Desa Berastepu, Desa Gamber dan Dusun Sibintun," ujar Sutopo.

BACA JUGA: Sudah 11 Tahun Dikubur, Jenazah Niah Masih Utuh dan Wangi?

Sutopo menyatakan, Kepala BNPB telah berkoordinasi dengan Bupati Karo. Tujuan koordinasi itu memerintahkan Kepala BPBD Karo dengan dibantu TNI, Polri dan unsur lain lain untuk mengantisipasi terkait kenaikan status Awas. 

"Gunung Sinabung terus bergolak secara fluktuatif sejak meletus pada 15/9/2013 hingga sekarang. Status Awas pernah diberlakukan selama 23/11/2013 hingga 8/4/2014. Setelah itu status turun menjadi Siaga. Tidak diketahui sampai kapan erupsi Gunung Sinabung ini akan berhenti. Fenomena ini mirip dengan Gunung Unzen di Jepang yang erupsi berlangsung selama 5 tahun setelah 200 tahun tidak erupsi," ungkap Sutopo. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wow! Gaji Ketua RT Hingga Kades Bakal Naik 100 Persen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler