Hal ini berkaca pada salah studi atas sampel darah kucing, dimana ditemukan sekitar 30 persen kucing di Ohio telah terinfeksi dengan flu musiman. Bahkan, 20 persen di antaranya telah terinfeksi dengan flu H1N1 yang menghebohkan dunia beberapa tahun lalu.
Menurut laman livescience, para peneliti telah mengetahui sejak 1970-an bahwa kucing bisa terserang flu. Kemudian menyusul ditemukannya gejala serupa tahun 2000 pada anjing. Namun, laporan terperinci mengenai kasus tersebut jarang dipaparkan.
"Kami melakukan studi lebih luas dari sampel darah kucing di seluruh Amerika Serikat untuk menjabarkan seberapa sering kucing mendapatkan flu," kata Christiane Loehr, associate professor Universitas Oregon.
Hasil sejauh ini menunjukkan peningkatan yang dramatis dalam infeksi baru pada kucing setelah 2009. Sampel menunjukkan adanya infeksi kucing di beberapa kasus.
Meski tidak jelas apakah kucing ini mendapatkan serangan flu dari pemiliknya atau dari kucing lain. Namun, ketika manusia menjadi transmisi terjadi serangan tersebut para peneliti khawatir tidak hanya kesehatan hewan peliharaan, tetapi juga potensi evolusi virus.
Evolusi virus flu antar spesies menyebabkan terjadinya perubahan kode genetik yang bisa membuatnya lebih virulen dan berbahaya
Bagi manusia. "Semua virus dapat bermutasi, tetapi virus influenza bisa menimbulkan keprihatinan khusus," ujarnya.
Sejauh ini, para peneliti telah mengkonfirmasi 13 kasus di mana anjing atau kucing peliharaan tertangkap pandemi Strain flu H1N1 dari manusia.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 80 Persen Pria Ejakulasi Dini
Redaktur : Tim Redaksi