jpnn.com, JAKARTA - Sebuah foto surat berkop Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beredar melalui pesan WhatsApp. Isinya adalah panggilan kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk menjalani pemeriksaan.
Namun, ada kejanggalan dalam surat itu. Misalnya, tanggal surat sudah 29 Oktober 2018.
BACA JUGA: KPK Bakal Bantu Polresta Depok Garap Kasus Nur Mahmudi
Dalam surat itu tertulis permintaan kepada Tito agar menghadap penyidik KPK pada 2 November 2018. Status Tito dalam surat itu ditulis sebagai tersangka.
Namun, Mabes Polri memastikan surat itu palsu. Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menduga ada pihak tak bertanggung jawab yang menyebar surat hoaks itu.
BACA JUGA: Pengakuan Gubernur Irwandi tentang Steffy Si Model Cantik
“Sudah saya konfirmasi ke KPK itu hoaks. Kok surat, stempel dan tanda tangan palsu,” kata Dedi Prasetyo, Jumat (26/10).
Surat hoaks itu mencantumkan tanda tangan Direktur Penyidikan KPK Panca Putra. Surat berstempel KPK itu juga menyebut Tito telah melakukan tindak pidana korupsi atau menerima suap dari petinggi CV Sumber Laut Perkasa selama menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).(cuy/jpnn)
BACA JUGA: Atiqah Jadi Saksi Kasus Hoaks
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rizal Laporkan Korupsi Impor Pangan ke KPK, Ini Daftarnya
Redaktur : Tim Redaksi