jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komadurin memperkirakan isi Partai Komunis Indonesia (PKI) masih akan digunakan pada Pilpres 2019. Menurutnya, sasaran isu komunis adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Tudingan keluarga Pak Jokowi terlibat PKI saya kira bakal kembali mengemuka. Saya kira isu ini perlu diantisipasi," ujar Ujang kepada JPNN, Senin (24/7).
BACA JUGA: Kader PAN Ini Dukung Jenderal Gatot jadi Calon Presiden
Menurut Ujang, meski isu komunis tak mampu menggerus suara Jokowi pada Pilpres 2014, namun hal itu tetap perlu diantisipasi. Sebab, serangan itu akan sangat merugikan.
"Isu ini memang sudah berkali-kali dibantah oleh Pak Jokowi, tapi kalau tidak mampu diantisipasi tentu tetap akan sangat merugikan," ucapnya.
BACA JUGA: Wajar Amien Rais Dukung Prabowo, Mungkin karenaâ¦
Selain itu, Ujang uang juga direktur eksekutif Indonesia Political Review (IPR) mengatakan, Jokowi juga perlu menjaga stabilitas ekonomi Indonesia. Sebab, jika di tengah jalan hingga 2019 nanti ada pergolakan ekonomi, maka popularitas dan elektabilitas Jokowi akan anjlok.
"Saya kira jika presiden tidak bisa menyikapi dengan baik beberapa kondisi dan isu yang kemungkinan kembali berhembus, maka peluang Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto yang digagas kembali maju pada pilpres mendatang akan semakin menguat," pungkas Ujang.(gir/jpnn)
BACA JUGA: Momentum Politik bagi Tokoh Baru, Siapa Berani Melawan Jokowi?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ternyata Prabowo Subianto Belum Kasih Jawaban, Jadi gak sih?
Redaktur & Reporter : Ken Girsang