LISBON - Selama beberapa tahun terakhir, Portugal identik Cristiano Ronaldo. Tidak salah, karena megabintang yang dikenal dengan inisial CR7 itu, memang menjadi tulang punggung tim berjuluk Seleccao das Quinas.
Dampaknya, setiap tim yang sedang melawan Portugal, hampir selalu berusaha mengunci pergerakan Ronaldo, untuk mereduksi kekuatan Portugal. Mantan pelatih timnas Portugal Carlos Queiroz mengingatkan hal itu.
Pelatih berusia 54 tahun itu menyatakan laga perempat final Euro antara Ceko versus Portugal Jumat (22/6) mendatang bisa jadi panggung terakhir Portugal. Itu akan terjadi jika pola yang dimainkan Portugal masih Ronaldosentris.
Seperti diberitakan soccerway, Queiroz menyindir bahwa timnas Portugal tidak bisa berbuat banyak tanpa Ronaldo. "Portugal saat ini adalah timnas yang disebut Cristiano Ronaldo dan beberapa pemain yang berlari di belakangnya," kata Queiroz kepada televisi Portugal, TVI24, Selasa (19/6).
Sindiran tersebut diberikan mantan asisten pelatih Manchester United itu setelah melihat puja-puji yang diberikan kepada Ronaldo. Usai mencetak dua gol ke gawang Belanda yang dijaga Maarten Stekelenburg dan meloloskan Portugal ke babak lanjutan Senin (18/6) lalu, nama Ronaldo memang membumbung tinggi.
Queiroz melihat Portugal membutuhkan sosok penyeimbang nama besar Ronaldo. "Kalau Anda melihat beberapa tahun lalu, Portugal memiliki beberapa bintang lapangan. Ada nama Luis Figo, Rui Costa, Paulo Sousa, hingga Fernando Couto," tutur pelatih timnas Iran itu.
Sebenarnya di kubu Portugal saat ini ada beberapa sosok alternatif yang layak dicermati. Di lini belakang, rekan setim Ronaldo di Madrid, terdapat nama Pepe. Di barisan gelandang, ada nama pemain Chelsea Raul Meireles dan pemain Manchester United, Nani. Sayang, mereka kalah pamor dengan Ronaldo.
Di bawah kendali Queiroz selama dua tahun, 2008-2010, Portugal berhasil melangkah ke babak 16 besar Piala Dunia 2010 sebelum dikalahkan tetangganya, Spanyol dengan skor 1-0. Di Piala Dunia yang digelar di Afrika Selatan itu, Portugal sempat menang 7-0 atas Korea Utara di babak penyisihan grup.
Komentar tersebut langsung dibantah pelatih timnas Portugal Paulo Bento. Seperti diberitakan dailymail kemarin, pelatih berusia 42 tahun itu menegaskan timnas adalah kesatuan individu solid dengan nama Ronaldo yang menjadi salah satu bagiannya.
"Portugal sekarang lebih komplit dan merata. Ronaldo makin matang emosinya setelah menjadi kapten tim. Di depan, dia menjadi trisula penyerang bersama Nani dan Helder Postiga," tutur Bento.
Kalau mau jujur, kekuatan utama Portugal sekarang ada di sektor gelandang. Portugal memiliki trio gelandang pekerja keras yang yahud. Meireles-Joao Mutinho-Miguel Veloso. Dalam tiga laga di Euro ini, meski tak mencolok perannya namun ketiganya adalah aktor sukses Portugal sesungguhnya. (dra/ruk)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Matador Belum Maksimal
Redaktur : Tim Redaksi