Awas, Jangan Sampai Bantuan Jatuh ke ISIS

Jumat, 20 Mei 2016 – 16:43 WIB
ISIS. Foto: AFP

jpnn.com - JAKARTA - Solidaritas kemanusiaan yang digaungkan melalui #SaveAleppo harus tetap transparan dan akuntabel. Hal itu untuk menghindari agar bantuan yang disalurkan tidak salah sasaran. Apalagi, Aleppo adalah kota yang menjadi basis kelompok militan ISIS.

"Konflik Syiria adalah konflik politik bukan agama. Misi kemanusiaan ke Syria harus didukung untuk membantu rakyat kecil di Syria yang menjadi korban. Tapi semua bantuan harus transparan dan akuntabel agar bantuan tidak salah sasaran",  kata Wakil Ketua Lembaga Dakwah PBNU Maman Imanulhaq di Jakarta, Jumat (20/5).

BACA JUGA: Sriwijaya - Transnusa Terbangi Kawasan Pariwisata Prioritas

Maman menambahkan, solidaritas #SaveAleppo yang ramai di dunia maya sangat  menggugah publik untuk peduli kepada para korban  bom di Syria akibat konflik yang berkepanjangan.

Solidaritas tersebut merupakan aksi mulia yang menjadi misi  kemanusiaan, tuntunan keagamaan. Sebagai orang Indonesia, ini sesuai tujuan konstitusional yaitu ikut serta dalam perdamaian dunia.

BACA JUGA: Minta Ahok Ditangkap, Demo KPK Rusuh, Suasana Mencekam

Kenapa harus transparan dan akuntabel? Pada 2015 Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) pernah meneliti sebelas lembaga yang biasa menyalurkan bantuan dana kemanusiaan. Hasilnya, dari sebelas lembaga yang diteliti, hanya tiga yang mengantongi izin.

"#SaveAleppo harus jelas terkait pengumpulan dananya dapat berapa, untuk siapa, dan digunakan untuk apa. Akuntabilitas dan transparansi perlu dilakukan, agar sumbangan tersebut sampai kepada yang berhak," imbuh Maman.

BACA JUGA: Lion Air Laporkan Kemenhub, Menteri Jonan Komentar Begini

Sekali lagi, lanjut Maman, amanat umat itu harus betul-betul sampai ke korban. Jangan sampai justru jadi amunisi kelompok-kelompok yang bertikai, apalagi masuk ke kantong kelompok radikal seperti ISIS yang menguasai sebagian kota AlepPO. Selain itu juga ada kelompok radikal lainnya seperti Jabat Nusra, salah satu kelompok Al Qaeda.

Anggota Komisi VIII DPR RI ini meminta selain melakukan pengumpulan dan pengawalan penyaluran bantuan, publik harus mendorong pemerintah untuk ikut serta dalam perdamaian di Timur Tengah. Caranya ialah meminta Dewan Keamanan PBB untuk aktif dalam mendorong perdamaian di Suriah.

"Solidaritas kemanusiaan itu penting, tapi lebih penting bagaimana perdamaian bisa terwujud di Syria. Kita harus lebih gencar lagi meminta PBB turun tangan. Tanpa solidaritas perdamaian, serta turun tangan PBB, konflik di Syria tidak akan pernah selesai," tegas Maman.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, sebuah rumah sakit di Aleppo dibombardir oleh pasukan Presiden Bashar al-Assad yang didukung Rusia. Akibat serangan itu, ratusan korban tewas. Dari peristiwa itulah muncul solidaritas #SaveAleppo yang ditindaklanjuti dengan penggalangan dana bantuan oleh beberapa pihak. (jos/jpnn)

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Simak! Pesan Ketua KPK di Hari Kebangkitan Nasional


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler