jpnn.com - SEIRING perkembangan teknologi dan gaya hidup, wadah serta pembungkus makanan alami mulai ditinggalkan masyarakat. Posisinya digantikan dengan pembungkus atau wadah buatan manusia yang kini biasa kita gunakan seperti kertas, pastik, kaleng, dan styrofoam.
Namun, di balik kesan praktis dan bersih, kemasan seperti plastik ternyata bisa berbahaya bagi kesehatan manusia. Asosiasi Kemasan Makanan Internasional atau International Packaging Association (IPA), seperti dilansir asiaone (30/7) telah mengeluarkan peringatan bahaya kandungan polyvinyl chloride (PVC) film untuk kemasan makanan yang dijual di pasaran selama ini.
BACA JUGA: Empat Jenis Orgasme Wanita
"Kemasan tersebut mengandung kadar berlebihan plasticizer yang dilarang, karena dapat menyebabkan kanker," ujar juru bicara IPA.
Ironisnya, lima belas dari 16 merek utama produsen kemasan dari PVC film yang dijual di pasar domestik mengandung di(2-ethylhexyl) atau DEHA berlebihan, plasticizer yang dapat bocor dari film PVC dan diserap oleh lemak.
BACA JUGA: Ditemukan Calon Obat Anti-Alergi Kucing
Hal ini didapati dari uji sampel yang dilakukan asosiasi kemasan makanan di Hong Kong. PVC sendiri digunakan sebagai bahan umum untuk kemasan makanan segar di Tiongkok karena belum adanya standar nasional di negara tersebut.
Kebanyakan plastik seperti PVC, agar tidak bersifat kaku dan rapuh ditambahkan dengan suatu bahan pelembut (plasticizers). Beberapa contoh pelembut adalah epoxidized soybean oil (ESBO), di(2-ethylhexyl) adipate (DEHA), dan bifenil poliklorin (PCB) yang digunakan dalam industri pengepakan dan pemrosesan makanan.
BACA JUGA: Manfaat Minum Teh Bagi Kesehatan
Berdasarkan hasil uji pada hewan, DEHA dapat merusakkan sistem peranakan dan menghasilkan janin yang cacat, selain juga mengakibatkan kanker hati. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyebab Kematian Secara Tiba-tiba
Redaktur : Tim Redaksi