Awas, Luhut Ditengarai Bermanuver di Tengah Konflik Golkar

Minggu, 15 Februari 2015 – 05:25 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan saat dilantik sebagai Kepala Staf Kepresidenan di Istana Negara akhir Desember 2014 silam. Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Luhut Pandjaitan dinilai tengah bermanuver dengan memanfaatkan konflik internal di Golkar. Langkah Luhut menggelar pertemuan di kompleks istana dengan kubu Agung Laksono maupun Aburizal Bakrie ditengarai justru demi membawa kepentingan politik pribadi.

Penilaian itu disampaikan pengamat politik dari POINT Indonesia, Karel Susetyo di Jakarta, Sabtu (14/2). Menurutnya, Luhut sebagai orang yang pernah menjadi politikus Golkar dan duduk sebagai dewan pembina tentu tahu peta di partai berlambang beringin hitam itu.

BACA JUGA: Bawaslu Perlu Direformasi Sebelum Tangani Sengketa Pilkada

Namun, Karel menyebut posisi Luhut yang saat ini sudah lepas dari Golkar peru diwaspadai oleh partai peraih suara terbanyak kedua di pemilu legislatif 2014 itu. “Dalam politik itu memang harus waspada. Golkar partai senior yang punya jam terbang tinggi. Harus dimaknai mendalam dulu, dan memang lebih baik Golkar menyelesaikan masalahnya sendiri saja,” kata Karel.

Menurutnya, bisa saja manuver Luhut itu justru untuk menaikkan daya tawar sendiri di hadapan pihak lain. Pasalnya, Luhut yang bersama Andi Widjajanto dan Rini Soemarno tengah digoyang oleh PDIP bersama mitra politiknya di Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

BACA JUGA: BG Tak Jadi Kapolri, Revisi APBN Terhenti?

“Toh Luhut sudah mundur dari Golkar, dan dia sebagai binatang politik juga pasti membawa kepentingan politik sendiri. Jangan-jangan konflik Golkar bisa dijadikan posisi tawar Luhut di depan PDI-P dan KIH yang sedang menggoyangnya dari jabatan kepala staf kepresidenan,” lanjut Karel.

Karenanya Karel mengingatkan Golkar untuk mencermati gerakan pensiunan TNI yang pernah jadi Duta Besar RI di Singapura
itu. Sebab jika Golkar sampai terbawa dalam manuver Luhut, bisa-bisa partai yang berjaya di sepanjang Pemilu Orde Baru itu bakal rontok di masa mendatang.

BACA JUGA: Pendukung Sebut Zulkifli Hasan Bawa Tiga Visi Besar untuk PAN

"Golkar saat ini harus hati-hati karena bisa dimanfaatkan. Karena Luhut bukan orang Golkar lagi. Dia sendiri bisa bermain dan bisa dititipi pesanan oleh orang-orang lain. Golkar bisa makin kecil kalau konfliknya berlarut-larut," tegas Karel.(rmo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengisian Posisi Sekjen Hanura Sepenuhnya Wewenang Ketum


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler