jpnn.com - BAU MULUT atau halitosis bisa jadi masalah besar bagi banyak orang. Sehingga, tidak sedikit yang merogoh kocek cukup dalam untuk membeli produk perawatan mulut, terutama obat kumur. Padahal banyak ahli kesehatan yang mengingatkan bahwa obat kumur hanya mengatasi bau mulut sementara.
Obat kumur kebanyakan mengandung alkohol atau bahan kimia chlorhexidine yang memang bisa menghilangkan bau mulut tapi juga sekaligus membunuh bakteri sehat di dalam mulut hingga mengakibatkan bau mulut. Obat kumur dengan kandungan alkohol juga bisa membuat mulut kering.
BACA JUGA: Game Bisa Mendongkrak Kemampuan Anak Bermatematika
Baru-baru ini, studi yang dipublikasikan dalam Journal Dental menemukan bahwa penggunaan obat kumur setiap hari bisa menimbulkan faktor risiko signifikan untuk kanker kepala dan leher.
Selain itu, penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Free Radical Biology And Medicine menunjukkan bahwa obat kumur bisa meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke dengan membunuh bakteri baik yang membantu merilekskan pembuluh arah sehingga tekanan darah meningkat.
BACA JUGA: Jangan Sepelekan Gigitan Kucing
"Saya mengatakan pada pasien saya untuk menghindari penggunakan obat kumur. Bahan kimia di dalam obat kumur bisa membuat mulut kering serta membunuh bakteri baik yang bermanfaat untuk kesehatan mulut dan usus," kata dokter gigi, Lynn Griebahn, MD, seperti dilansir laman Newsmaxhealth, Minggu (23/3).
Obat kumur memang bisa menimbulkan sensasi geli untuk meyakinkan bahwa masalah pernapasan bisa dipecahkan. Namun, seiring waktu, obat kumur justru bisa menambah masalah pernapasan. Setiap orang mempunyai 100 sampai 200 spesies bakteri dalam mulut.
BACA JUGA: 7 Hal yang Bikin Gairah Bercinta Suami Hilang
Beberapa bakteri ini bisa menyebabkan bau mulut tetapi bakteri lain juga bermanfaat untuk melawan mikroba jahat dan membantu pencernaan.
Menggunakan obat kumur justru menghancurkan semua bakteri di mulut, mengacaukan sistem check and balance alami dalam mulut dan membuka jalan infeksi untuk penyakit gusi.
"Gunakan untuk berkumur selama tiga sampai lima menit agar membantu memulihkan kesehatan gusi serta menghancurkan bakteri penyebab bau sambil menjaga bakteri baik," kata Ellen Kamhi dari The Natural Medicine Chest.
Faktor-faktor penyebab bau mulut kronis di antaranya merokok, konsumsi alkohol, gigi berlubang, penyakit gusi, diet tinggi gula, diabetes, serta gangguan ginjal dan hati. Menyikat gigi dan flossing secara rutin bisa menjaga napas tetap bersih dan segar.
"Suplemen probiotik dan yogurt juga bisa membantu pertumbuhan bakteri baik dalam mulut guna mendapat napas lebih segar. Jika dalam keadaan darurat, bau mulut bisa dihilangkan dengan mengunyah peterseli atau cengkeh," pungkas Dr. Griebahn. (fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wisata di Thailand ala Coffee & Cycling
Redaktur : Tim Redaksi