BOGOR - Penjualan daging sapi yang dioplos daging babi kembali beredar. Pemerintah daerah Kota Bogor menemukan sejumlah daging oplosan dijual di beberapa tempat. Salah satunya, pedagang di Jalan MA Salmun Kota Bogor.
Kabid Peternakan Dinas Pertanian Kota Bogor Robert Hasibuan mengaku sudah melacak sejumlah titik peredaran daging oplosan. Tapi, dia belum bisa memastikan keamanan tujuh pasar tradisional di Kota Bogor dari daging sapi yang dicampur daging babi.
"Untuk pasar lain belum bisa dipastikan. Saat ini tim sedang berada di lapangan untuk memastikan ada atau tidak daging oplosan di pasar lainnya. Bantuan informasi dari masyarakat sangat kami butuhkan," jelasnya.
Robert menjelaskan, banyak laporan dari masyarakat soal daging sapi yang mencurigakan di sekitar Jalan MA Salmun terutama pedagang daging malam hari.
"Laporan dari warga harga daging jauh lebih murah yakni, Rp 45.000 per kilogram dan warnanya agak berbeda," ujarnya. Selain itu, kata dia, penjualan daging sapi campuran itu dilatarbelakangi harga daging sapi yang relatif mahal. Dengan dicampur daging babi, maka harga daging menjadi jauh lebih murah, dan banyak pembeli yang tertarik.
Terkait daging sapi oplosan ini, lanjut Robert, bersama dengan dinas terkait lainnya mulai memperketat pengawasan peredaran daging, di pasar tradisional karena akan membuat warga akan resah.
Sementara, salah satu pedagang bakso sekitar Jalan Ciwaringin, Usman, 40 mengatakan, dengan isu daging oplosan dia lebih berhati-hati memilih penjual daging.
Soal harga, kata dia, meski sekarang harga daging mahal tak pernah berpikir akan mencampurnya. "Saya hanya mengurangi porsi saja tidak sampai mencampur daging, selain dosa juga akan merugikan dagangan juga," pungkasnya.(ram/c)
Kabid Peternakan Dinas Pertanian Kota Bogor Robert Hasibuan mengaku sudah melacak sejumlah titik peredaran daging oplosan. Tapi, dia belum bisa memastikan keamanan tujuh pasar tradisional di Kota Bogor dari daging sapi yang dicampur daging babi.
"Untuk pasar lain belum bisa dipastikan. Saat ini tim sedang berada di lapangan untuk memastikan ada atau tidak daging oplosan di pasar lainnya. Bantuan informasi dari masyarakat sangat kami butuhkan," jelasnya.
Robert menjelaskan, banyak laporan dari masyarakat soal daging sapi yang mencurigakan di sekitar Jalan MA Salmun terutama pedagang daging malam hari.
"Laporan dari warga harga daging jauh lebih murah yakni, Rp 45.000 per kilogram dan warnanya agak berbeda," ujarnya. Selain itu, kata dia, penjualan daging sapi campuran itu dilatarbelakangi harga daging sapi yang relatif mahal. Dengan dicampur daging babi, maka harga daging menjadi jauh lebih murah, dan banyak pembeli yang tertarik.
Terkait daging sapi oplosan ini, lanjut Robert, bersama dengan dinas terkait lainnya mulai memperketat pengawasan peredaran daging, di pasar tradisional karena akan membuat warga akan resah.
Sementara, salah satu pedagang bakso sekitar Jalan Ciwaringin, Usman, 40 mengatakan, dengan isu daging oplosan dia lebih berhati-hati memilih penjual daging.
Soal harga, kata dia, meski sekarang harga daging mahal tak pernah berpikir akan mencampurnya. "Saya hanya mengurangi porsi saja tidak sampai mencampur daging, selain dosa juga akan merugikan dagangan juga," pungkasnya.(ram/c)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terlibat Sindikat Narkoba, Mantan Atlet Catur PON Dibekuk BNN
Redaktur : Tim Redaksi