JAKARTA -- Politikus Partai Demokrat (PD), Tri Dianto mengingatkan semua calon Ketua Umum PD yang akan bertarung di Kongres Luar Biasa (KLB) untuk menghormati demokrasi. Menurutnya, jangan sampai ada karantina-karantina pemilik suara yang mengarah kepada politik uang.
"Saya minta kepada semua kandidat calon ketua umum mari bersama-sama kita menghormati demokrasi di KLB. Saya minta jangan ada karantina-karantina pemilik suara, karena itu tidak baik dan bisa menimbulkan politik uang," kata Tri Dianto, kepada JPNN, Rabu (27/3).
Tri Dianto juga mengingatkan, untuk penginapan peserta sudah diatur oleh panitia. Bahkan, untuk transpot juga dicarikan jalan keluarnya dan akan diberikan panitia.
"Jadi kalau ada kandidat yang melakukan karantina kepada pemilik suara dan itu disinyalir ada politik uang, saya yakin KLB besok tidak sah," kata bekas Ketua DPC PD Cilacap yang ikut mundur setelah Anas Urbaningrum menyatakan berhenti sebagai Ketum PD.
Tri Dianto mengimbau Majelis Tinggi PD untuk menegur sekeras-kerasnya pihak-pihak yang melakukan karantina. "Calon ketua umum yang melakukan itu (mengkarantina) tidak boleh ikut dalam pertarungan di KLB," pungkasnya.
Seperti diketahui PD menggelar KLB, 30-31 Maret di Bali, untuk memilih Ketum PD baru pengganti Anas yang berhenti sehari setelah ditetapkan sebagai tersangka dugaan gratifikasi terkait proyek Hambalang. (boy/jpnn)
"Saya minta kepada semua kandidat calon ketua umum mari bersama-sama kita menghormati demokrasi di KLB. Saya minta jangan ada karantina-karantina pemilik suara, karena itu tidak baik dan bisa menimbulkan politik uang," kata Tri Dianto, kepada JPNN, Rabu (27/3).
Tri Dianto juga mengingatkan, untuk penginapan peserta sudah diatur oleh panitia. Bahkan, untuk transpot juga dicarikan jalan keluarnya dan akan diberikan panitia.
"Jadi kalau ada kandidat yang melakukan karantina kepada pemilik suara dan itu disinyalir ada politik uang, saya yakin KLB besok tidak sah," kata bekas Ketua DPC PD Cilacap yang ikut mundur setelah Anas Urbaningrum menyatakan berhenti sebagai Ketum PD.
Tri Dianto mengimbau Majelis Tinggi PD untuk menegur sekeras-kerasnya pihak-pihak yang melakukan karantina. "Calon ketua umum yang melakukan itu (mengkarantina) tidak boleh ikut dalam pertarungan di KLB," pungkasnya.
Seperti diketahui PD menggelar KLB, 30-31 Maret di Bali, untuk memilih Ketum PD baru pengganti Anas yang berhenti sehari setelah ditetapkan sebagai tersangka dugaan gratifikasi terkait proyek Hambalang. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Daftar Caleg di Hanura, Belum Tentu Aceng Diterima
Redaktur : Tim Redaksi