JAKARTA - Proses evakuasi korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di Selat Karimata dan Laut Jawa tiga hari ke depan bakal terkendala cuaca. Prakiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, di lokasi pencarian korban masih akan diguyur hujan lebat dan gelombang tinggi.
Dalam foto prakiraan tinggi gelombang hari ini (1/1), di sepanjang selat Karimata hingga Laut Jawa tinggi gelombang mencapai 3 meter. Sedangkan untuk curah hujan di titik yang sama, diperkirakan hujan lebat disertai petir.
Selain itu, di selat Karimata hingga Laut Jawa diperkirakan masih ada pembentukan awan Cumulonimbus (Cb).
Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan dan Maritim BMKG Syamsul Huda mengatakan, tingginya gelombang dan hujan lebat serta petir di area evakuasi korban AirAsia disebabkan karena badai Tropical Cyclone (siklon tropis) yang ada di Filipina.
Adanya Tropical Cyclone itu merupakan fenomena alam di daerah utara garis khatulistiwa. Badai itu akan berangsur bergerak ke arah barat dan utara.
Syamsul menceritakan dampak dari sapuan badai di Filipina itu, angin di wilayah pencarian korban AirAsia mencapai 30-35 knot (63 km/jam). Tiupan angin yang kencang itu, mengakibatkan gelombang mencapai 3 meter.
BACA JUGA: Jenazah Pramugari Ditemukan Masih Berseragam
"Gelombang 3 meter sudah masuk kategori rawan untuk aktivitas pelayaran. Normalnya 1-2 meter saja," jelas dia.
Sementara soal hujan, Syamsul mengatakan situasinya cukup unik. Dia mengatakan terjadi siklus pembentukan awan hujan yang terus menerus. Yakni mulai dari fase pembentukan awan, awan dewasa, hingga awan mati (hujan), terjadi terus menerus. Hujan lebat rutin terjadi antara pukul 07.00"10.00.
Pembentukan awan hujan itu unik, karena umumnya setelah awan mati, butuh waktu lama untuk pembentukan awan muda hingga awan dewasa. Menurut Syamsul, pembentukan awan hujan yang terus menerus itu disebabkan karena pasokan uap air dari laut Tiongkok selatan yang sangat melimpah.
Pasokan itu terjadi karena di laut Tiongkok selatan mengalami kelembaban yang tinggi. (wan/end)
BACA JUGA: Pengakuan Pilot: Peralatan Usang, Andalkan Laporan Radio
BACA JUGA: Pengakuan Pilot, Rute Indonesia-Singapura Jadi Mimpi Buruk
BACA ARTIKEL LAINNYA... KTKLN Masih Berlaku, Nusron Wahid Selamatkan Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi