Awas, Satria Muda Siap Menggebrak

Kalahkan PJ 80-67 dalam Uji Coba

Selasa, 17 April 2012 – 10:59 WIB
JAKARTA - Tak ada yang meragukan mental juara Satria Muda (SM) Britama Jakarta. Pada musim reguler Flexi NBL Indonesia lalu, Faisal Julius Achmad dkk berkali-kali mampu lolos dari lubang jarum. Kalah jauh bahkan sampai akhir kuarter ketiga, mereka mampu membalikkan keadaan pada kuarter keempat.

Mental juara itu melengkapi kemampuan teknik para pemain SM yang memang di atas rata-rata. Jadilah mereka tim yang sulit dikalahkan. Mereka tidak butuh semua pertandingan musim reguler untuk mengamankan gelar juara dan menjadi unggulan pertama di championship series.

"Semangat untuk lapar kemenangan itu memang menjadi modal. Tapi, bukan advantage. Semua tim memiliki peluang yang sama. Tapi, anak-anak secara organisasi memang selalu ditekankan untuk menang," terang Octaviarro Romely Tamtelahitu, pelatih SM.
 
Namun, untuk championship series di Jogjakarta mendatang, pelatih yang akrab disapa Ocky itu akan mengubah gaya main timnya. Dalam arti, jika selama ini mereka kerab tertinggal pada awal pertandingan, di Jogjakarta mereka akan langsung menggebrak.

Dengan jadwal championship series yang sangat ketat, memang riskan bagi SM jika harus menunggu momentum akhir pertandingan untuk membalikkan keadaan. Iya kalau berhasil. Kalau tidak, akan bahaya. Sebab, semua tim yang lolos ke championship series tentu memiliki semangat berlipat untuk merebut kemenangan.

Ocky mengakui timnya masih memiliki beberapa kelemahan. Free throw, misalnya. Tingkat akurasi SM hanya 55 persen. Itu menjadi yang terendah di anatra tim-tim penghuni big five.
Hal yang sama terjadi di turnover. SM adalah tim big five dengan jumlah turnover terbanyak, yakni 683. Beruntung, mereka memiliki bigman yang sangat piawai dalam urusan rebound. SM adalah tim dengan koleksi rebound terbanyak, yakni 1.606 rebound.

Selama dua pekan jeda seri keenam musim reguler dengan championship series, Ocky terus men-drill para pemain untuk memperbaiki kekurangan-keurangan itu. Hasilnya cukup bagus. Dalam uji coba melawan Pelita Jaya (PJ) Esia Jakarta di Hall A Senayan kemarin, SM menang 80-67. Dalam pertandingan terakhir musim reguler lalu, PJ menang dengan selisih setengah bola.

"Ini bukan urusan menang atau kalah. Kami hanya terus berusaha memperbaiki berbagai kelemahan. Misalnya, di rebound, box out maupun sistem jaga anak-anak. Kami masih harus terus belajar," tandas Ocky yang pernah menjadi andalan timnas Indonesia di posisi point guard itu.

Center SM yang juga top rebounder selama musim reguler, Galank Gunawan, bertekad tampil habis-habisan di championship series. Dia ingin melengkapi raihan top rebounder-nya dengan gelar juara. Motivasinya semakin kuat karena keluarga yang berada di Magelang akan menyaksikan langsung. Musim lalu, saat final di DBL Arena, Surabaya, keluarganya juga hadir.

"Musim ini sepertinya memang berjalan bagus untuk saya pribadi. Tapi, target utama memang memberikan juara untuk tim. Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa jadi juara," tegas Galank. (ru/c2/ang)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berprestasi Sekaligus Kontroversi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler