Awas! Wabah Virus Corona di Riau Seperti Fenomena Gunung Es

Rabu, 15 April 2020 – 12:05 WIB
Ilustrasi wabah corona. Foto: diambil dari pixabay

jpnn.com, PEKANBARU - Perhimpunan ahli Epidemiologi meminta Gubernur Riau Syamsuar memperkuat upaya penanggulangan wabah virus corona dari bagian hulu, karena tingginya angka kematian pasien dalam pengawasan (PDP) diduga COVID-19.

Para ahli juga menyebut wabah corona di Riau ibarat fenomena gunung es (merujuk pada kondisi penampakan puncak gunung es di atas permukaan air yang sebenarnya hanya bagian kecil dari bongkahan lebih besar di bawah permukaan tidak terlihat).

BACA JUGA: Satu Keluarga di Pelalawan Riau Kena Corona

“Angka kematian dianggap tinggi itu merupakan fenomena gunung es (karena) yang terdeteksi baru orang yang sudah diperiksa dan mendapat perawatan di rumah sakit. Ada 78 hingga 80 persen orang tanpa gejala (infeksi),” kata Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Cabang Riau, Wildan Asfan Hasibuan kepada ANTARA di Pekanbaru, Rabu (15/4).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Riau, hingga Rabu pagi ini angka kematian PDP naik lagi jadi 20 kasus. Namun, baru dua pasien yang terkonfirmasi positif terinfeksi dan meninggal sebelum sempat dapat perawatan selayaknya pasien positif COVID-19.

BACA JUGA: Ribuan TKI dari Malaysia Pulang Lewat Riau, Bagaimana Kesehatannya?


corona.riau.go.id

Jumlah kasus positif COVID-19 ada 20 orang, termasuk dua yang sudah meninggal saat masih berstatus diduga. Baru dua orang yang dinyatakan sembuh. Sementara itu, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) mencapai 34.225 orang.

BACA JUGA: ODP 139.137 Orang! Ini Situasi Sesungguhnya Corona di Indonesia Sampai Rabu Pagi

Menurut Dokter Wildan, secara determinan ada dua faktor yang memengaruhi kasus COVID-19 menjadi fatal, yaitu apabila pasien usia lanjut kemudian apabila ada penyakit penyerta. Karena itu, penanganan di bagian hulu melalui Puskesmas hal ini harus diperkuat pada dua kelompok berisiko tersebut.

“Karena kelompok dua ini banyak yang mati tiba-tiba, angka kematian itu tinggi di sini. Gejala sedikit saja yang usia tua dan ada penyakit penyerta, begitu mereka kena langsung terjadi kedaruratan dan bisa lewat (mati),” ujarnya. (antara/jpnn)

Berikut ini rekomendasi PAEI Riau:

1. Lakukan penelusuran (tracing) masyarakat yang datang dari luar negeri atau daerah terjangkit dan lakukan isolasi mandiri.
2. Tracing semua kontak PDP dan konfirmasi positif berdasarkan PCR (Plymerase Chain Reaction).
3. Isolasi semua pasien orang tanpa gejala (OTG), dan ODP secara mandiri/ khusus, dan di Rumah Sakit untuk pasien PDP dan Konfirmasi positif COVID-19.
4. Tes cepat (rapid test) semua OTG, ODP, dan tenaga kesehatan yang kontak dengan penderita, serta lakukan tes cepat massal di Kelurahan/Desa terjangkit.
5. Tindakan mulai dari yang sederhana oleh Puskesmas sampai dengan rujukan ke Rumah Sakit Provinsi.
6. Edukasi yang lebih luas tentang Covid-19 oleh Dinas Kominfo atau instansi yang ditunjuk Provinsi dan Kabupaten/Kota.
7. Sistem informasi (surveilans epidemiologi) perlu diperkuat dengan analisa dan interpretasi data.
8. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten/Kota yang sudah ada transmisi lokal dan berada dalam satu kesatuan epidemiologi.
9. Supervisi untuk memperkuat manajemen dan kompetensi Pemerintah Kabupaten/Kota


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
corona di Riau   Corona   Riau  

Terpopuler