Awasi BBM, BPH Migas Gandeng Pemuda Muhammadiyah

Rabu, 16 Mei 2012 – 20:02 WIB

JAKARTA - Tiga menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II akan berkunjung ke Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (17/5). Tiga menteri itu adalah Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi (PAN&RB) Azwar Abubakar.

Ketiganya yang akan didampingi komisioner Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas, Fanshurullah Asa, dijadwalkan menghadiri sejumlah acara. Di antaranya Sidang Tanwir Muhammadiyah di Hotel Mahkota. mengunjungi Pesantren Darunnaim, penanaman pohon di sejumlah lokasi, serta beberapa agenda lainnya.

"Salah satunya ada penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) antara BPH Migas dengan pemuda Muhammadiyah untuk pengawasan terbuka BBM subsidi," kata Fanshurullah kepada JPNN di Jakarta, Rabu (16/5).

Mantan anggota Komisi IX DPR itu menjelaskan, sasaran yang ingin dicapai BPH Migas melalui MoU dengan dengan pemuda Muhammadiyah itu adalah untuk menekan penyimpangan BBM subsidi. "Ini salah satu tindaklanjut BPH Migas melibatkan Civil Society yang sudah dilaksanakan di Bali tanggal 4 April lalu.  Pemuda Muhammadiyah sebagai salah satu pihak yang hadir, menindaklanjutinya dengan kerjasama dalam pengawasan terbuka dengan BPH Migas," kata mantan Staf Ahli Menko Perekonomian yang karib disapa dengan nama Ifan itu.

Menurutnya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan melalui pengawasan bersama oleh BPH Migas dan Pemuda Muhammadiyah itu. Ifan menegaskan, BPH Migas ingin Civil Society sebagai pelaku pembangunan nasional termasuk Muhammadiyah menjadi semacam "BBM Watch" yang turut mengawasi masalah BBM itu.

Lebih jauh dia menegaskan bahwa sejak tiga bulan lalu dilantik, BPH Migas sudah menyelamatkan ratusan miliar uang negara. "Sebagai komparasi ekpos kinerja KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) beberapa hari lalu setelah tiga bulan dilantik hanya berhasil mengamankan uang negara sekitar Rp34 miliar, tapi BPH Migas yang juga dilantik tiga bulan lalu sudah mampu mengamankan potensi kerugian negara mencapai Rp111,2 miliar," pungkas Ifan. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yusril Sanjung SBY dan Gamawan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler