Awasi JICA, Jokowi Boyong Penasihat dari Singapura

Senin, 01 April 2013 – 18:31 WIB
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengungkapkan alasan "mengimpor" penasihat proyek Mass Rapid Transit (MRT) dari Singapura. Menurut gubernur yang dikenal dengan nama Jokowi itu, mendatangkan penasihat dari Singapura dimaksudkan untuk mengawasi kerja Japan International Cooperation Agency (JICA) selaku pelaksana proyek.

"Manajemen kontrol harus ada dari yang lain. Masa yang planning-nya dari sana (Jepang), pelaksanaannya dari sana, duitnya dari sana, manajemen kontrolnya bagaimana, dari sana sekalian," kata Jokowi kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (1/4).

Jokowi menjelaskan, tugas para konsultan proyek adalah mengkritik JICA. Karena itu, dirinya sengaja mendatangkan penasihat dari Singapura yang telah berpengalaman dalam pembangunan MRT.

Sementara untuk anggaran gaji para penasihat, Jokowi membebankan kepada PT MRT Jakarta. Ia sendiri tidak tahu berapa besar yang akan dikeluarkan untuk membayar jasa konsultan proyek MRT. "Tanya PT MRT, saya nggak urusi hal-hal teknis seperti itu," tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Jokowi akhir pekan lalu berkunjung ke Singapura. Ia mengaku bahwa kepergiannya ke Singapura untuk mencari konsultan proyek MRT.

"Di sana kita minta tiga atau empat orang dari MRT Singapore untuk jadi advisor kita. Soalnya bulan ini sudah mau kita putuskan atau dimulai," ungkap Jokowi. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Operasional Busway 24 Jam, Satpol PP Dikerahkan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler