Awasi Kontrak Kerja Pertamina dan Medco

Senin, 08 September 2008 – 23:51 WIB
JAKARTA—Negosiasi jual beli gas antara Pertamina dan Medco Internasional di Lapangan Donggi, Sulawesi Tengah harus diawasi pemerintahHal tersebut diungkapkan anggota DPR-RI Effendi MS Simbolon di sela Rapat Kerja Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Gedung MPR/DPR, Senin (8/9).

Menurut dia, saat ini masalah gas menjadi fokus pemerintah di tengah kisruh kontrak LNG Tangguh

BACA JUGA: Tahun 2009, Pertamina Kurangi Investasi

Wapres Jusuf Kalla pun sudah mewanti-wanti kalah sekarang LNG sangat dibutuhkan, tapi anehnya malah ada penandatanganan kontrak.

"Ini kan bertolak belakang
Saya juga melihat ada yang aneh dengan harga kontrak yang didasarkan pada asumsi formula Japan Cocktail Crude (JCC) USD 100 per barel

BACA JUGA: Ajukan Lifting Baru Gas dan Batu Bara

Jadi kalau harga gas sekitar USD 9,75 per mile-mile british unit (mmbtu)," kritiknya.

Menanggapi itu, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro mengatakan, pemerintah sejauh ini belum bisa melakukan intervensi karena kesepakatan antara kedua pihak tersebut masih nota kesepahaman (MoU) dalam tataran mikro.

"Pertamina dan Medco silakan saja membuat kesepakatan
Tetapi kalau sudah masuh wilayah kami (pemerintah--red) maka akan kami pertimbangkan dengan cermat," tukas Purnomo.

Lanjut dikatakan, Pertamina yang melakukan negosiasi ada kalanya pakai "topi" pemerintah, ada kalanya "topi" korporat

BACA JUGA: KPR Mandiri Tembus Rp10,90 T

Porsi pemerintah dalam suatu proyek tersebut terbatas karena usaha patungannya melalui BP Migas.

"Perlu ditegakan bahwa proyek tersebut masih terkait permasalahan dengan pemerintah daerah dan belum dilaporkan kepada kami," tadasnya(esy)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penurunan Harga Minyak Tekan Defisit APNB


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler