jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay mendesak pemerintah melakukan pengawasan lebih baik terhadap tenaga kerja Indonesia yang hendak mudik Lebaran melalui jalur ilegal.
Menjelang Lebaran seperti ini, diperkiran akan banyak mobilitas TKI yang hendak berlebaran di tanah air.
BACA JUGA: Perbaikan Kelar, Tol Brebes-Batang Siap Difungsikan 24 Jam
"Pengawasan ini terutama dilakukan di daerah-daerah perbatasan dengan negara-negara tetangga," kata Saleh kepada JPNN.com.
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu mendesak pemerintah memastikan arus mudik TKI ilegal tidak sampai menelan korban.
BACA JUGA: Cegah Horor Tol Brexit Terulang, Lima Helikopter Disiagakan
Apalagi, cuaca saat ini sedang tidak menentu.
"Kita tidak mau ada korban akibat kapal-kapal pengangkut TKI yang tidak layak seperti yang terjadi beberapa bulan yang lalu," ujarnya.
BACA JUGA: Awas, Tol Pejagan-Pemalang Belum Steril dari Aktivitas Warga Lokal
Dia mengatakan, musim mudik Lebaran ini semestinya bisa dimanfaatkan pemerintah untuk memfasilitasi kepulangan TKI ilegal ke Indonesia.
Sejalan dengan itu, momen ini bisa dimanfaatkan juga untuk mengurus bagaimana agar TKI bisa mendapatkan legalitasnya sebagai pekerja.
Menurut Saleh, di Malaysia saja jumlah warga negara Indonesia yang bekerja tidak sesuai prosedur jauh lebih banyak dari yang legal.
Harus ada upaya sistematis dan terus menerus untuk mengurus TKI di sana.
"Pemerintah tidak boleh membiarkan hal seperti ini berjalan terus-menerus," tegasnya.
Dia mengusulkan pemerintah agar "menjemput bola" ke daerah-daerah yang sering dilalui TKI secara ilegal.
Jalur-jalur tikus diawasi dengan benar. Jika ada yang ilegal, diurus agar menjadi legal atau dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing.
"Kalau perlu, pemerintah membuka posko-posko di mana diduga banyak TKI yang tidak memiliki dokumen resmi. Polanya harus jemput bola," pungkas legislator daerah pemilihan (dapil) Sumatera Utara (Sumut) II itu. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tenang, Jangan Takut Kehabisan BBM di Tol Brexit-Gringsing
Redaktur & Reporter : Boy