jpnn.com, JAKARTA - AXA Financial Indonesia melakukan kegiatan literasi keuangan berbasis syariah.
Pembekalan informasi itu penting menyusul adanya Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).
BACA JUGA: Asuransi Syariah Optimistis Tumbuh 61 Persen
Dengan begitu, hajatan tersebut dapat memberi pemahaman lebih komprehensif.
Chief Operating Officer AXA Financial Indonesia, Faustinus Wirasadi menjelaskan, literasi keuangan syariah merupakan salah satu bentuk aktivitas dalam mendukung pertumbuhan industri keuangan syariah di masa depan.
Salah satunya adalah asuransi syariah. Berdasar survey nasional dan inklusi keuangan (SNLIK) diadakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) September 2016, literasi keuangan syariah berada di kisaran 8,11 persen.
"Sedangkan untuk inklusi keuangan syariah berada pada level 11,06 persen. Kalau dibanding konvensional angka indeks literasi di posisi 21,84 persen serta inklusi mencapai 67,82 persen, maka syariah masih lebih kecil," tutur Faustinus di Jakarta, Kamis (8/6).
Faustinus mengatakan kegiatan itu merupakan respons AXA Financial Indonesia terhadap Gerakan Ekoomi Syariah (GREs!) yang diluncurkan pemerintah serta Global Islamic Finance Awards September tahun lalu.
Kala itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Indonesia harus meningkatkan ekonomi syariah Indonesia pemanfaatannya saat ini baru lima persen.
Guna menjawab kebutuhan masyarakat akan asuransi berbasis syariah, AXA Financial Indonesia menawarkan solusi.
Yakni, Maestro Link Plus Syariah (unit link investasi dan proteksi jiwa yang bisa dikombinasikan dengan produk rider) dan Cerdas Amanah Syariah (unit link investasi dan proteksi jiwa untuk pendidikan). (far)
Redaktur & Reporter : Ragil