jpnn.com, SURABAYA - Asuransi syariah dipredikasi akan terus tumbuh membaik di Indonesia. Selain karena kepercayaan terhadap prinsip syariah Islam, tapi juga banyak bank maupun perusahaan asuransi yang sudah menawarkan asuransi tersebut.
Nini Sumohandoyo, Corporate Marketing, Communications and Sharia Director PT Prudential Life Assurance menjelaskan, pangsa pasar asuransi syariah di Indonesia masih 36 persen di akhir 2016.
BACA JUGA: Harga Bawang Putih Melonjak Tajam, KPPU Segera Gelar Investigasi
Ditargetkan, pangsa pasar asuransi syariah mencapai 61 persen dalam dua tahun mendatang.
“Dari penelitian kami, beberapa alasan masyarakat memilih asuransi syariah, 87 persen memilih karena selaras dengan prinsip syariah Islam,” jelas dia dalam memperkenalkan Pruprime healthcare syariah seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Rabu (17/5).
BACA JUGA: Bersih 1001 Masjid, Bersuci Sambut Ramadan
Lebih lanjut Nini menjelaskan, sebanyak 43 persen menyatakan karena hasil investasinya lebih baik, 42 persen karena mendapat rekomendasi keluarga.
Sementara untuk kontribusi dimiliki nasabah dimana perusahaan hanya sebagai pengelola sebanyak 39 persen, 38 persen saling membantu melalui dana tabarru, 34 persen karena saya muslim, 33 persen karena manfaatnya sesuai dengan kebutuhan, 32 persen mendapat rekomendasi tenaga pemasaran.
BACA JUGA: Virus Ransomware Wanna Cry Menyerang, Data Kependudukan Tetap Aman
Alasan lainnya masyarakat tidak memilih menggunakan asuransi syariah, ujar dia, 53 persen mengatakan karena belum banyak yang membeli asuransinya, 42 persen mengatakan hasil investasi kurang baik, 29 persen merasa tidak ada perbedaan dengan asuransi konvensional, 26 persen merasa kurang penjelasan.
”Banyak alasan yang membuat masyarakat tidak memilih asuransi jiwa syariah itu,” jelas Nini. (han/hen)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendikbud Muhadjir Adopsi Sistem Zonasi Pendidikan di Jawa Timur
Redaktur : Tim Redaksi