jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan asuransi harus segera mencari solusi jika ingin tetap bertahan seiring pergeseran perilaku transaksi nasabah perbankan menuju digital.
’’Nasabah bank sudah jarang sekali datang ke bank. Dalam setahun mungkin hanya 1–2 kali karena kartu ATM tertelan mesin atau ajukan kredit. Hampir semua transaksi bank sekarang pakai digital. Jadi, kita semakin susah untuk bertemu calon nasabah,’’ ujar Director of In Branch Channel AXA Mandiri Tisye D. Retnojati, Sabtu (2/12).
BACA JUGA: Pertumbuhan Premi Asuransi Tak Menggembirakan
Padahal, sesuai aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), produk unit link harus dijual secara tatap muka.
Artinya, unit link belum bisa dipasarkan lewat telemarketing ataupun digital di dunia maya.
BACA JUGA: Prudential Bayar Klaim Rp 6,4 Triliun
Saat ini, jalur bancassurance memberikan kontribusi 80 persen dari pendapatan premi AXA Mandiri.
Sisanya dari lini alternatif seperti telemarketing, digital, dan bisnis korporat.
BACA JUGA: AXA Mandiri Percepat Layanan Pengajuan Klaim
Tisye mengakui, shifting nasabah bank ke digital menjadi tantangan paling berat bagi perusahaan asuransi yang mengandalkan jalur distribusi bancassurance.
Dari jalur distribusi tersebut, AXA memperoleh pendapatan premi 74 persen dari unit link dan 26 persen dari produk tradisional.
’’Meski tantangan berat, kami masih menjadi pemimpin pasar di jalur distribusi bancassurance di Indonesia dengan pangsa pasar 18,6 persen,’’ tegasnya.
AXA Mandiri telah menyiapkan beberapa strategi baru untuk diterapkan pada 2018.
Terutama untuk mengantisipasi semakin berkurangnya nasabah yang datang ke bank.
Sebab, jika hal tersebut tidak dilakukan, bisnis bancassurance bisa mati tergerus zaman.
’’Shifting transaksi ini akan kami antisipasi dengan berbagai strategi. Salah satunya, customer service kami yang datang ke nasabah untuk jemput bola,’’ katanya.
Pihaknya melihat penambahan financial advisor (FA) asuransi di kantor cabang bank yang tidak cukup efektif.
Sebab, pertumbuhan cabang bank tidak terlalu pesat. Umumnya, penambahan jumlah FA hanya sekitar lima persen per tahun.
’’Saat ini kami mempunyai 2.300 financial advisor yang ditempatkan di 2.100 kantor cabang dari total 3.000 cabang Bank Mandiri di 12 region,’’ ucapnya. (tih/c15/wir)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jatim Sumbang 21 Persen Premi AXA Financial Indonesia
Redaktur & Reporter : Ragil