jpnn.com, JAKARTA - Premi bruto asuransi umum pada kuartal ketiga 2017 hanya tumbuh 2,8 persen secara year on year (yoy).
Angkanya mencapai Rp 44,24 triliun dari Rp 43,03 triliun.
BACA JUGA: Prudential Bayar Klaim Rp 6,4 Triliun
Premi terbesar disumbang asuransi harta benda yang tumbuh empat persen menjadi Rp 13,03 triliun.
Asuransi kendaraan bermotor juga mulai tumbuh positif dengan pertumbuhan 11,6 persen menjadi Rp 12,45 triliun.
BACA JUGA: AXA Mandiri Percepat Layanan Pengajuan Klaim
”Asuransi dari properti cukup banyak karena sekarang banyak pembangunan pusat perbelanjaan baru di berbagai daerah,” kata Wakil Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Trinita Situmeang, Jumat (1/12).
Selain pembangunan properti, penjualan motor dan mobil yang tumbuh positif diikuti dengan pertumbuhan asuransi kendaraan bermotor.
BACA JUGA: Jatim Sumbang 21 Persen Premi AXA Financial Indonesia
Penjualan motor ke konsumen pada kuartal ketiga sebanyak 1,63 juta unit.
Pada periode yang sama tahun lalu, tercatat penjualan 1,38 juta unit.
Adapun penjualan mobil naik dari sekitar 250 ribu unit pada kuartal ketiga 2016 menjadi 269 ribu unit pada periode yang sama tahun ini.
Ketua AAUI Dadang Sukresna menambahkan, hingga akhir tahun, pertumbuhan premi berpotensi mencapai enam persen.
Tahun depan, premi asuransi umum diharapkan tumbuh sembilan persen.
Hal tersebut dipicu anggaran pemerintah untuk belanja infrastruktur yang tinggi sehingga mendorong pembelian asuransi.
”Kalau pertumbuhan ekonomi diprediksi membaik, itu akan sejalan dengan pertumbuhan asuransi umum,” katanya.
Sementara itu, industri terus mencari peluang baru untuk menambah premi.
Misalnya, Adira Insurance yang menambah premi dari bisnis asuransi pengangkutan muatan laut (marine cargo).
Department Head Cargo Business PT Asuransi Adira Dinamika Ali Andre mengungkapkan, pihaknya mendapatkan pertumbuhan premi 40 persen dari produk tersebut.
”Kontribusi premi asuransi marine cargo akan terus ditingkatkan. Selain itu, kami berencana melebarkan sayap bisnis melalui industri infrastruktur dan tambang,” ujarnya.
Secara industri, asuransi marine cargo mencatat kenaikan jumlah premi 4,3 persen menjadi Rp 1,64 triliun.
Pertumbuhan premi di lini usaha marine cargo tidak lepas dari perkembangan bisnis ekspor komoditas ke berbagai negara. (rin/c21/fal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Patuhi OJK, AXA Financial dan AXA Life Resmi Merger
Redaktur & Reporter : Ragil