jpnn.com - MEDAN- Duka mendalam masih dirasakan keluarga Zulkarnanin (38), korban tewas terpanggang bersama kedua anaknya saat terjadi kebakaran hebat di rumah mereka, Jalan Seto, Kelurahan Tegal Sari II, Kecamatan Medan Area, Sabtu (5/10) dini hari kemarin.
Terlihat istri korban, Mimi (35) histeris tak henti-hentinya, bahkan ibu muda itu berulang kali pingsan dan menybutkan nama kedua anaknya, Afdhal (6) dan Sakira (3).
BACA JUGA: Warga Temukan Senjata Aktif
Raut wajah penyesalan terlihat jelas di wajah ibu dua anak yang saat terjadinya kebakaran tengah bekerja. Bahkan, kepiluan dirasakan ketika Mimi histeris melihat puing-puing rumahnya dan mendapati buku pelajaran Afdhal yang tak habis terbakar. Mimi pun pingsan.
Sejumlah anggota keluarga mencoba menenangkan Mimi dan membopongnya ke dalam salah satu rumah yang tak jauh dari rumah duka. Bukan hanya Mimi, rasa sedih juga terpancar dari wajah Andi, abang kandung almarhum Zulkarnain, yang tinggal bersebelahan dengan korban. Andi tak menyangka kalau adik bungsunya itu tewas mengenaskan bersama dua orang keponakannya.
BACA JUGA: Densus 88 dan PT Arutmin Dituntut Minta Maaf
Disebutkan Andi, setelah jasad ketiganya diotopsi di rumah sakit Pirngadi Medan, ayah dan dua anaknya itu pun disemayamkan di rumah salah satu kerabatnya tak jauh dari lokasi terjadinya kebakaran. Setelah disalatkan di Masjid setempat, ketiganya pun di makamkan di pemakaman muslim, Jalan HM Joni Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai. Ketiga korban, dikubur dalam 1 liang yang sama.
"Mereka kami temukan tewas berpelukan di dalam kamar mandi. Dari sana jasad ketiganya pun dibawa ke rumah sakit Pirngadi dan selanjutnya dikebumikan di pemakaman umum. Mereka dikebumikan satu liang," tutur Andi.
BACA JUGA: Listrik Padam, 11 Rumah Terbakar
Andi menyebeutkan, tak ada tanda-tanda aneh sebelum adiknya itu meninggal dunia. Hanya saja, Zulkarnain sempat mengembalikan lampu teplok yang dipinjamkan Andi pada korban. Disebut Andi, biasanya almrhum Zulkarnain tidak pernah mengembalikan barang yang dipinjam dari Andi.
Saat ditanya terkait kebakaran itu, Andi menduga api berasal dari lilin yang dinyalakan korban sebagai penerangan karena saat kejadian, listrik di wilayah itu sedang padam. Namun, Andi juga tidak menepis kalau kecurigaannya ada terkait pemadaman listrik, sehingga menimbulkan kosrleting. Andi menambahkan, sempat melihat kepulan asap tebal di dalam rumah korban, namun dia tidak curiga karena melihat lilin yang dinyalakan korban masih seperti semula.
"Pas litrik nyala, saya mencium bau terbakar dari dalam rumahnya. Saat itu saya mencoba menggedor pintu rumahnya dan membangunkannya. Tapi beberapa kali saya gedor dia tidak bangun-bangun juga. Sekitar 3 menit api semakin membesar dan menghanguskan rumah saya dan korban," kenang Andi.
Warga yang mengetahui hal itu coba memadamkan api dengan alat seadanya, berharap ketiga korban akan terselamatkan. Sayang, api yang terus membesar membuat korban tak berhasil diselamatkan. Setelah petugas dinas kebakaran Kota Medan tiba di lokasi, api pun berhasil dijinakkan. Saat itu pula, petugas mendapati korban telah tewas terpanggang berpelukan dengan dua anaknya di dalam kamar mandi.
Terpisah, Kapolsek Medan Area Kompol Rama S Putra saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Begitupun, dugaan sementara api berasal dari lilin yang dinyalakan korban saat listrik padam.
"Kita sudah memintai keterangan sejumlah saksi, dan diduga asal api dari lilin yang dinyalakan korban. Begitupun kita masih terus melakukan penyelidikan," tandas Rama.
Sementara itu, bangunan sekolah Yayasan Perguruan Brigjend Katamso di Jalan Sunggal Kelurahan Sunggal, Medan Sunggal, nyaris terbakar. Pasalnya, mesin genset yang tengah dipergunakan sekolah karena adanya pemadaman listrik, mengalami korslet. Tak ada korban jiwa dalam kejadian yang terjadi pada, Sabtu (5/10) sekira pukul 14.30 WIB itu, namun sempat membuat suasana sekolah menjadi heboh.
Menurut informasi dihimpun menyebutkan, peristiwa itu terjadi pada saat listrik padam. Pihak sekolah menggunakan genset untuk menerangi bangunan sekolah. Namun ditengah jalan, tiba-tiba genset mati. Penjaga sekolah Zulkifli (36), langsung melakukan pengecekan ke gudang penyimpanan genset.
Saat itu pula, Zulkifli mendapati gudang dipenuhi asap tebal, dan menemukan mesin genset sudah dijilati api. Zulkifli pun menjerit kebakaran, sambil berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya.
Kepala Sekolah SD Brigjend Katamso Muhammad Ali (53) saat ditanya mengatakan, peristiwa tersebut disebabkan korsleting pada mesin genset. Namun, proses belajar mengajar tidak sempat terganggu lama, karena api dengan cepat bisa dipadamkan. Kanit Reskrim Polsek Sunggal Iptu I Gusti Ngurah Arya, membenarkan peristiwa tersebut.
"Dari keterangan di lokasi, mesin genset yang terbakar, diduga korslet pada mesin genset tersebut. (mag-10/gus/smg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Langkah KIP Tidak Sertakan Yusri jadi Calon Bupati Dinilai Tepat
Redaktur : Tim Redaksi