jpnn.com - TANGSEL- Agustinus Mujianto, ayah dokter muda Dionisius Giri Samudera menyesalkan pemerintah tidak memfasilitasi kepulangan anaknya ketika dalam kondisi kritis saat dirawat di Rumah Sakit Cendrawasih, Kota Dobo, Kepulauan Aru, Maluku. Rumah sakit tersebut menurutnya tidak didukung tenaga dan alat medis yang mumpuni.
Kemudian, Agus sapaan Agustinus Mujianto, menampik soal bantuan dari Kementerian Kesehatan yang menyediakan pesawat untuk memulangkan anaknya itu. "Jadi tidak benar, bohong itu kalau ada bantuan dari pemerintah maupun Kemenkes untuk menyewa jet pribadi," katanya.
BACA JUGA: Mau Tahu Apa PR Penting Madura Sebelum Jadi Provinsi?
Kenyataannya, kata dia, dirinya berjuang sendiri dan dibantu persatuan dokter dan kerabatnya di Tual untuk menyediakan pesawat. Namun nahas, niatan itu diurungkannya karena Andra lebih dahulu meninggal Mengingat kondisi anaknya yang semakin parah, Agus dan rekan berencana untuk menyewa jasa ekspedisi pertolongan guna menyelamatkan sang anak secepatnya.
"Saya sempat berniat menyewa jasa Global Asisstant. Mereka sudah include semuanya, mulai dari pesawat, tenaga medis, dan alat yang bagus," paparnya di rumah duka, Perumahan Pamulang Indah, Tangerang Selatan, Banten, (14/11)
BACA JUGA: Kementerian PUPR akan Bangun Rumah Instan di Daerah Gempa
Dijelaskannya, untuk menyewa jasa ini, ia harus merogoh gocek sebesar Rp. 750.000.000. Tetapi pihak pengelola baru menghubunginya pada Kamis, (12/11) setelah Dr Andra tak bernyawa. Agus yang menjabat General Manager (GM) PT Intan Prima Tambang pun menyesalkan hal itu.
Ia pun mengimbau agar pemerintah tidak seenaknya saja memberikan staitmen di media massa perihal pertolongan yang diberikan kepada anaknya itu. Baginya, perjalanan yang ditempuh selama 4 hari dengan susah payah itu jangan lagi ditumpangi sebagai pencitraan politik.
BACA JUGA: Jokowi Harus Keluar dari Istananya dan Jelaskan Kepada Rakyat
"Kepada pemerintah tolonglah lebih bijak, kalau bicara mikir dulu, nyakitin perasaan orang apa engga. Kenyataan dilapangan saya yang tau rasanya dari berangkat sampai jemput Andra," tutupnya. (mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Politikus PKS: Ada Grand Design di Balik Peristiwa Terorisme di Paris
Redaktur : Tim Redaksi