Ayah Kejam Aniaya Bayi hingga Tewas

Gara-Gara Rewel dan Tak Mau Makan

Rabu, 04 Desember 2013 – 06:46 WIB

jpnn.com - JAKARTA TIMUR - LL benar-benar ayah biadab. Pria 23 tahun itu tega menganiaya anaknya sendiri, Khodijah Maisa Azahra, hingga tewas. Penyebabnya hanya sepele, yakni bayi yang baru berusia 19 bulan itu rewel dan tidak mau makan.

Kejadian tersebut terungkap setelah ibu korban, Siti Fatimah, 23, melapor ke unit PPA Polres Metro Jakarta Timur. Zahra, panggilan Khodijah Maisa Azahra, meninggal dunia pada Senin malam lalu (2/12) dengan kondisi memar di pipi kanan dan kaki kiri.

BACA JUGA: Motor Hilang, Ambil Motor Orang

Jenazahnya langsung dimakamkan di TPU Cipayung, Jaktim, malam itu juga. Ibunya baru melaporkan kasus itu setelah proses pemakaman. Kemarin (3/12) polisi membongkar makam Zahra untuk diotopsi. LL pun langsung ditetapkan sebagai tersangka.

Fatimah menceritakan, LL kerap marah kepada Zahra. Dia pun menyatakan tidak habis pikir karena suaminya itu menganggap Zahra sebagai pembawa sial. "Suami saya sering marah-marah dan melampiaskannya kepada Zahra," tuturnya.

BACA JUGA: Markas WH Diserang Puluhan ABG Mabuk

Peristiwa tragis tersebut bermula pada Sabtu malam (30/11). Saat itu, Zahra sedang demam. Fatimah lantas membawa Zahra berobat ke klinik terdekat.

Minggu pagi (1/12) LL masih mau menyuapi Zahra. Namun, layaknya anak kecil yang sakit, Zahra tidak mau makan. Bukannya menenangkan, LL malah memaksa Zahra untuk makan.

BACA JUGA: Jago Mendoktrin Pemuda jadi Bandit

"Tangan Zahra dicengkeram. Dia memaksa memasukkan nasi ke mulut Zahra," kata Fatimah.

Tentu saja, Zahra menangis dan ingin mengeluarkan makanan dari mulutnya. Namun, LL malah membekap mulut sang bayi supaya makanan itu bisa ditelan. Tidak hanya itu perlakuan sadis LL. Paha kanan Zahra juga dipukul dengan tangan.

LL lantas menggendong Zahra. Karena Zahra tetap rewel, LL melempar bayi mungil itu ke kasur.

Melihat perlakuan suaminya, Fatimah bereaksi. Dia langsung menggendong Zahra. Namun, Fatimah tidak bisa berbuat banyak karena takut dengan suaminya.

Setelah itu, LL keluar rumah sebentar. Tak diketahui kemana dia pergi. Namun, tak lama kemudian, dia masuk rumah lagi. LL kembali emosional melihat Zahra tak kunjung tidur. Emosinya dilampiaskan dengan menam­par muka sang bayi.

"Menjelang maghrib, (Zahra) dipukul lagi pakai remote TV. Mungkin dia masih kesal," ungkap Fatimah.

Melihat kekejaman suaminya, Fatimah tidak tahan. Senin pagi (2/12), dia pergi ke rumah ibunya di Bojong, Bogor, Jawa Barat, untuk menceritakan kondisi anaknya. Sore hari, dia mendapat kabar bahwa anaknya meninggal. Fatimah sontak terkejut bukan kepalang. Dia menyesal telah meninggalkan anak keduanya itu di rumah bersama sang suami.

Karena dalam kondisi berduka, Fatimah menuruti keinginan suaminya untuk memakamkan Zahra malam itu. Setelah itu, Fatimah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Jaktim dengan didampingi tetangga. Anak sulungnya, Aisyah Afrilia Langun, 3, dititipkan ke rumah orang tuanya di Bogor.

Fatimah dan LL menikah pada Agustus 2009. Waktu itu, LL merupakan suami yang sabar dan tidak gampang marah. Setelah anak pertama lahir, watak LL berubah. Dia mendadak mudah marah. Kemarahan itu acap dilampiaskan kepada sang anak.

Fatimah menduga sifat temperamental itu muncul sejak LL terbelit banyak utang. Namun, Fatimah tidak mengetahui persis jumlah utang suaminya. Dia juga tidak tahu soal penghasilan suaminya.

Johan, 47, kakak tiri LL, mengakui bahwa adik tirinya itu agak temperamental. Namun, kata Johan, LL sebenarnya berhati baik. Dia menyebut belum ada bukti yang kuat bahwa LL melempar anaknya. "Apalagi anak kandungnya sendiri," ujarnya.

Menurut dia, selama ini LL bekerja di percetakan sablon di kawasan Kampung Melayu, Jatinegara. Johan pun mengakui LL terbelit utang, termasuk kepada dirinya.

Kanit PPA Polres Metro Jaktim AKP Endang Sri Lestari mengungkapkan, setelah mendapat laporan, pihaknya langsung membongkar makam Zahra kemarin pagi. Jasadnya kemudian dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk diotopsi. "Kami juga sudah memeriksa enam saksi," terangnya.

Dari tempat kejadian, polisi menyita sejumlah barang bukti. Antara lain, remote TV dan baju korban. Saat ini tersangka ditahan di Polres Metro Jaktim. (yuz/oni/dwi)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekeluarga Anggota Sindikat Curanmor


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler