jpnn.com, KUPANG - Karel Here, ayah dari prajurit TNI AL Pratu Marinir Wilson Anderson Here sangat terpukul mendengar kabar anaknya gugur akibat kekejaman yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Pos Militer Satgas Mupe Yonif Marinir-3 di Kabupaten Nduga, Papua.
Karel tidak pernah membayangkan anaknya akan pergi dengan cara yang tragis.
BACA JUGA: Sekilas Tentang Pelontar Granat yang Digunakan KKB Menyerang Pos Marinir
Karel mendapat kabar bahwa Wilson menjadi salah satu korban penembakan dengan kondisi bukan luka ringan pada Sabtu (26/3), sekitar pukul 21.00 WITA.
Saat itu, dia juga mendapat informasi bahwa komandan peleton (danton) yang memimpin operasi di lapangan sudah meninggal dunia akibat penembakan KKB.
BACA JUGA: Innalilahi, Korban Meninggal Dunia Akibat Diserang KKB di Nduga Jadi Dua Orang
Karel menambahkan pada Minggu (27/3), sekitar pukul 02.00 WITA, pihak keluarga mendapat kabar bahwa nyawa Pratu Marinir Wilson Anderson Here sudah tidak tertolong.
Dia mengaku pihak keluarga tidak bisa berbuat banyak, dan hanya menyerahkan kejadian ini kepada Tuhan.
BACA JUGA: Penampakan Peti Jenazah 2 Marinir Korban Penembakan KKB
“Kami tidak bisa berbuat banyak, tetapi kami menyerahkan semua kejadian ini kepada Tuhan yang memberikan kehidupan," ungkap Karel di Kupang, Senin (28/3).
Jenazah Pratu Marinir Anumerta Wilson Anderson Here, prajurit TNI AL dijadwalkan tiba di kampung halamannya, di Kupang, NTT, sekitar pukul 12.08 WITA, Senin (28/3).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, jenazah Wilson akan diterbangkan dari Timika menuju Kupang menggunakan pesawat CN A-2302 TNI AU.
Jenazah almarhum lalu akan dibawa ke rumah duka, di Jalan Oeklipi, RT 16 / RW 06, Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa.
Pemulangan almarhum Pratu Marinir Anumerta Wilson Anderson Here akan didampingi dua personel, yaitu Letda Marinir Adrianto Manongga dan Pratu Marinir Kornelis Yotam. (mcr2/jpnn)
Redaktur : Boy
Reporter : Meylinda Putri Yani Mukin