Sekilas Tentang Pelontar Granat yang Digunakan KKB Menyerang Pos Marinir

Senin, 28 Maret 2022 – 11:28 WIB
Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Saumlaki, Maluku mengibarkan Merah Putih setengah tiang sebagai wujud berkabung atas gugurnya dua prajurit TNI AL di Papua. Foto: diambil dari tnialmilid

jpnn.com, JAKARTA - Dinas Penerangan TNI AL menduga grenade launcher module (GLM) atau pelontar granat yang digunakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) untuk menyerang pos marinir di Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (26/3) kemarin merupakan senjata hasil rampasan.

"Diduga diambil dari Satgas Yonif 700, sedangkan amunisi GLM adalah rampasan dari Satgas Yonif 330," bunyi keterangan resmi Dinas Penerangan TNI AL seperti diunggah di akun @TNI_Angkatan_Laut pada Senin (28/3).

BACA JUGA: 2 Prajurit Marinir Tewas Ditembak, KSAL Keluarkan Perintah

Pelontar granat sering disebut juga peluncur granat.

Pelontar granat adalah:

BACA JUGA: Personel Bakamla RI di Zona Maritim Timur Latihan Kesiapan Operasi

  • Sebuah senjata yang menembakkan atau melontarkan granat lebih jauh, lebih akurat, dan lebih cepat dari granat yang dilemparkan menggunakan tangan.
  • Sebagian besar pelontar granat bisa dibawa satu orang, ditembakkan dari bahu, dan biasanya terpasang pada senapan serbu.
  • Pelontar granat ini hampir selalu menembak secara satu per satu dan diisi secara manual, menggunakan granat berkaliber 30 sampai 40 mm.
  • Granat yang dilontarkan tidak mirip dengan granat tangan, tetapi lebih mirip peluru artileri kecil.
  • Namun, TNI AL belum mengetahui motif penyerangan KKB.

"Akibat serangan tersebut, dua personel meninggal dunia, dua kritis, dan enam luka ringan," bunyi keterangan dari TNI AL.

Sebelumnya, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom mengeklaim pihaknya menyerbu pos marinir di Nduga, Papua, Sabtu kemarin.

BACA JUGA: Innalilahi, Korban Meninggal Dunia Akibat Diserang KKB di Nduga Jadi Dua Orang

"Pasukan TPNPB Kembali melakukan serangan di pos militer Indonesia," kata Sebby melalui layanan pesan, Sabtu.

Serangan TPNPB-OPM tersebut di Nduga bertepatan dengan hari jadi kelompok tersebut.

"Saat HUT ke-51 TPNPB, yaitu tanggal 26 Maret 2022 pasukan TPNPB Kodap III Darakma Ndugama melakukan serangan ke pos militer Indonesia," bebernya. (ast/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prada Yotam Sudah 3 Minggu Gabung KKB? Brigjen Izak Pangemanan Bilang Begini


Redaktur : Adek
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler