jpnn.com, DEPOK - Memulai bisni kuliner itu butuh trik dan kecerdasan, sehingga bisa langsung mengena di hati konsumen. Termasuk dalam pemilihan nama restoran dan menu yang disajikan.
Hal itu juga diterapkan oleh Frieta saat membuka kedai Ayam Gosong di kawasan Jalan Merdeka, Depok, Jawa Barat. Meski menyajikan menu ayam goreng, dia memastikan kedai miliknya berbeda dengan yang lain.
BACA JUGA: Jualan Ayam Goreng di Pinggir Jalan, Omzet Rp 39 Juta
“Ayam kami tidak benar-benar digoreng sampai gosong kok, kalau kemudian warnanya kelihatan hitam itu karena faktor bumbu rempah saja,” kata pemilik kedai Ayam Gosong Frieta.
Frieta di kedai ayam Gosong miliknya, di kawasan Depok, Jawa barat.
Menurut Frieta, menciptakan brand baru agar mudah diingat itu memang tidak mudah. “Ide ini muncul dari teman yang menyukai ayam, dia yang memberikan nama ayam gosong pada 2015,” ujarnya.
Sebenarnya, lanjut Frieta, dia memulai berjualan ayam pada 2007 hingga 2009 di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Saat itu, dia menyajikan menu ayam bakar. “Omset saat itu lebih dari 50 ekor per harinya. Saya menjual per ekor dan dibakar dengan arang. Ya saat itu produknya diberi nama Ayam Gosong ny Frieta adalah ayam yang dibakar," kenang Frieta.
Dia sempat vakum berjualan ayam setelah sibuk mendirikan wedding organizer, manajemen artis dan label rekaman. “Akhirnya saya balik ke kuliner dan teringat lagi dengan ayam gosong karena banyak permintaan dari teman-teman untuk membuka tempat makan lagi,” ujarnya.
Ayam yang disajikan pun tak lagi dibakar, tetapi digoreng. Untuk pilihan ini, Frieta beralasan karena ingin menghindari bahaya karbon dari arang saat ayam dibakar.
“Tapi enggak akan mengurangi rasa dan penampilannya kok. Dibakar maupun digoreng, citarasa ayam gosong tetap sama,” jelasnya.
Selain ayam gosong, Frieta juga menyajikan menu andalan lainnya seperti ayam geprek, ceker legit, dan sambal super pedas.
“Menu dan rasa kami bersaing dengan restoran besar. Tapi harga kali tetap kaki lima alias terjangkau untuk semua kalangan,” tandas Frieta.(mg7/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh