Ayo Ikut Polling Nama Bandara Samarinda

Kamis, 23 Juni 2016 – 10:50 WIB
Ilustrasi. Foto: Jawa Pos.Com

jpnn.com - SAMARINDA – Sejumlah nama untuk Bandara Samarinda Baru (BSB) sudah dirilis Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak. Nama-nama itu akan dipublikasikan untuk selanjutnya dipilih oleh masyarakat melalui sistem polling.

Nama-nama ini nantinya akan dikirim ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Sedikitnya ada 13 nama yang akan dipilih masyarakat. Di antaranya Adji Pangeran Afloes.

BACA JUGA: ASTAGA! Suami Tewas, Istri Di Sel, Anak Baru Berusia Sepuluh Bulan

Tokoh ini yang menggagas pembentukan Provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat.  Dia bahkan pernah menjadi gubernur di Kalbar. Sejumlah nama sebelumnya tidak ada perubahan. Hanya ada penambahan beberapa nama.

Nama yang sebelumnya mencuat adalah Daeng Mangkona, Kadrie Oening, APT Pranoto, HM Ardans, Sultan AM Idris. Adapun beberapa nama tambahan yakni Adji Muhammad Abdul Hamid, Kudungga, Ruhui Rahayu, Mulawarman, Awang Long hingga Muso Salim.

BACA JUGA: Beli Rumah Bung Karno, Pemkot Surabaya Takut BPK

Daeng Mangkona merupakan tokoh perantauan asal Sulawesi Selatan yang mendirikan Kota Samarinda. Kini keturunan Daeng Mangkona masih mendiami kawasan di Samarinda Sebrang.

Selanjutnya adalah Kadrie Oening, mantan Wali Kota Samarinda yang banyak membangun kota ini.

BACA JUGA: Pak Bupati, Kapan Gaji Petugas Kebersihan Naik?

“Kalau Mulawarman sering dipakai untuk TNI. Kudungga adalah manusia pertama yang mendirikan kerajaan Kutai Ing Martadipura. Kemudian ada Awang Long yang juga merupakan tokoh asli Kaltim berjuang melawan penjajahan Belanda,” kata Awang Faroek di laman Kaltim Post, Rabu (22/6).

Semua nama itu nantinya akan diakomodasi oleh pemprov dengan dicantumkan dalam situs buatan pemerintah. Dalam situs itu, nanti akan ditentukan jajak pendapat atau poling untuk dipih tiga besar. Masyarakat boleh menambah usulan baru dengan melampirkan alasan serta identitas yang jelas.

Awang melanjutkan upaya ini ditempuh untuk menghindari adanya konflik kedaerahan. “Kami enggak mau ada polemik seperti di provinsi lain. Jadi siapa saja masyarakat yang mengusulkan, itu nanti akan jadi nama baru BSB,” pungkasnya. (cyn/nha/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... AWAS! Kasus Pencurian Makin Marak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler