Ayo ke Festival Candi Muaro Jambi, Dijamin Superseru

Sabtu, 08 April 2017 – 13:54 WIB
Arief Yahya. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAMBI - Festival Candi Muaro Jambi IX bakal dihelat 28-31 Mei 2017 mendatang. Perhelatan yang digelar di kompleks percandian yang sudah berusia ratusan tahun tersebut akan menghadirkan beragam lomba dan penampilan tarian kolosal yang tetap bertahan hingga era modern kini.

Kadis Kebudayaan Pariwisata dan Pemuda Olahraga Kabupaten Muaro Jambi Indra Gunawan mengatakan, Festival Candi Muarojambi IX merupakan upaya menguatkan kearifan lokal dan menarik minat wisatawan.

BACA JUGA: Infrastruktur Pariwisata Harus Tuntas 2018

"Tujuan utama dalam kegiatan Festival Candi Muarojambi ini lebih kepada promosi candi agar lebih dikenal luas oleh masyarakat sebagai obyek wisata religi dan juga sebagai pusat penelitian pendidikan. Targetnya sekarang tidak hanya wisatawan lokal, tapi juga wisatawan mancanegara," ungkap Indra.

Sejumlah kegiatan dan pagelaran akan ditampilkan saat festival di kawasan candi terluas di Asia Tenggara tersebut.

BACA JUGA: Keren! Video Wonderful Indonesia Raih Grand Prix Award

Candi yang diperkirakan dibangun pada abad kesebelas sebelum masehi ini rencananya akan menggelar tarian kolosal, lomba seloko adat melayu, bazar, dan jalan sehat mengelilingi komplek percandian, pesta kanal kuno di kawasan candi, pertunjukan dan permainan tradisional khas Kabupaten Muarojambi.

"Sekarang Candi Muarojambi sudah ditetapkan sebagai kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN), dengan agenda tersebut kita berharap dapat menambah tingkat kunjungan wisatawan hingga 15 persen, kita akan jaga terus atraksinya agar banyak wisman yang ingin berkunjung terus," harapnya.

BACA JUGA: Yuk, Besok ke Ritual Nawu Sendang

Festival Candi Muarajambi dilaksanakan di situs candi yang mencakup lahan di tujuh wilayah desa seperti Desa Dusun Baru, Danau Lamo, Muarojambi, Kemingking Luar, Kemingking Dalam, Teluk Jambu dan Dusun Mudo.

Sebelum pembukaan festival nanti, akan ada 1.000 lebih umat Budha terlebih dahulu melakukan prosesi Waisak di candi.

Fenomena itu sudah menjadi tradisi tahunan warga Budha di Jambi dalam merayakan hari Waisak.

"Hal tersebut sudah menjadi tradisi tahunan warga Budha dalam merayakan hari Waisak di Provinsi Jambi, karena candi tersebut menjadi pusat peradaban agama Budha di Sumatera," katanya.

Bila tahun lalu pengunjung ke candi selama festival sebanyak 8.000 orang, tahun ini ditargetkan mencapai 10.000 pengunjung.

Sementara untuk tiket masuk di candi saat festival nanti masih mengunakan tarif lama yang sudah di SK-kan pemerintah kabupaten setempat, yakni Rp 3.000 per orang.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuti mengatakan, Provinsi Jambi memiliki begitu banyak potensi wisata yang luar biasa dan sama baiknya dengan yang dimiliki daerah lain.

Namun, dibutuhkan promosi besar-besaran untuk mendatangkan wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jambi.

“Kami akan bantu promosinya. Nah, sekarang Festival Muaro Jambi sudah kita masukkan ke dalam Calender of Event Nasional 2017,” terang wanita yang murah senyum itu.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menambahkan, untuk menunjang promosi, dibutuhkan akselerasi pergerakan Wisman khususnya Jambi, pemerintah setempat harus pintar memanfaatkan momentum.

"Kunci pengembangan destinasi itu 3A, Akses, Amenitas dan Atraksi. Kalau sudah dipilih atraksinya adalah budaya dengan candi, maka akses dan amenitasnya juga harus dipenuhi," jelas Arief.

Kata Menpar, Festival Muaro Jambi dan perayaan Hari Raya Waisak adalah kesempatan yang sangat baik untuk meningkatkan wisatawan ke Jambi. Apalagi, Jambi sudah memiliki bandara yang representatif untuk mendatangkan wisatawan.

“Jangan lupa juga peran endorser untuk mempopulerkan sebuah event,” kata Menpar, yang mengingatkan pre event harus dialokasikan 50 persen nya. Sisanya, 30 persen on event dan 20 persen post event.

Sekadar informasi, kawasan komplek percandian Muarojambi itu memiliki 82 reruntuhan (menapo) bangunan kuno. Saat ini sudah ada delapan bangunan candi yang telah dilakukan ekskapasi atau pemugaran dan pelestarian secara intensif oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesona Danau Toba Melebihi Dugaan Investor Singapura


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler