jpnn.com, WUHAN - Sudah tiga bulan Marcus Fernaldi / Kevin Sanjaya alias Minions puasa gelar. Kali terakhir ganda peringkat satu dunia itu menjadi juara ialah di Indonesia Masters akhir Januari lalu. Setelah itu, grafik mereka turun.
Nah, Badminton Asia Championships (BAC) 2019 ini bisa jadi ajang Minions mengembalikan grafik penampilan sekaligus konfidensi.
BACA JUGA: Penjelasan Minions soal Touch yang Diprotes Jepang di Semifinal BAC 2019
Mereka menembus final setelah mengalahkan salah satu musuh terkuat, Takeshi Kamura / Keigo Sonoda kemarin. Dalam laga yang berlangsung di Wuhan Sports Center itu, Minions harus berjibaku selama 51 menit sebelum menang 15-21, 21-17, 21-15. ''Kami baru bisa keluar dari tekanan mereka di pertengahan game kedua,'' ujar Kevin, seperti dikutip dari siaran pers PP PBSI.
Momentum final ini tidak boleh disia-siakan oleh Minions. Sebab, lawan mereka relatif ringan. Setidaknya lebih ringan daripada lawan di semifinal kemarin. Mereka adalah Hiroyuki Endo / Yuta Watanabe. Pasangan Negeri Sakura yang prestasinya lumayan sepanjang awal musim. Sempat ke perempat final Malaysia Masters dan Indonesia Masters. Juga juara German Open.
BACA JUGA: Sempat Ada Protes dari Jepang, Minions Tembus Final BAC 2019
(Baca Juga: Penjelasan Minions soal Touch yang Diprotes Jepang di Semifinal BAC 2019)
Yang jadi kejutan, di ajang ini Endo / Watanabe sukses mengeliminasi pasangan nomor dua dunia yang juga juara bertahan BAC Li Junhui/Liu Yuchen. Ini menjadi alarm buat Minions, meski punya keunggulan head-to-head 2-0.
BACA JUGA: Tembus Final BAC 2019, Mayu Matsumoto / Wakana Nagahara jadi Nomor 1 Dunia
Dalam dua laga sebelumnya, Marcus / Kevin selalu bisa menang straight game. Tepatnya di French Open dan Hongkong Open. Dalam pertemuan terakhir itu, Minions menang mudah 21-14, 21-15. "Siapapun yang ke final pasti bagus mainnya. Nggak mungkin mereka mau kalah begitu saja," ujar Marcus. "Yang pasti kami harus lebih siap," tandasnya.
Itu benar. Apalagi, dalam laga semifinal kemarin, mereka harus sudah habis-habisan menundukkan Kamura / Sonoda. Kevin menyatakan permainan mereka di BAC 2019 masih jauh dari sempurna. Bahkan, tak lepas dari faktor luck juga. Ada keputusan wasit yang merugikan Kamura / Sonoda.
Itu terjadi pada game ketiga. Permainan berlangsung ketat. Dalam kedudukan 7-6 untuk Minions, drive Kamura keluar lapangan. Wasit menyatakan out. Namun, yang terlewat dari pandangan wasit, shuttlecock sempat mengenai lengan kiri Marcus. Kamura protes.
''Saya tahu, tapi saya tidak lihat,'' kata wasit Hou Long Hu kepada Kamura. Kamura kemudian meminta challenge. ''Untuk apa? Challenge hanya bisa untuk melihat bolamu keluar atau tidak. Tidak untuk mengetahui apakah shuttlecock kena badan Marcus atau tidak,'' tolak umpire asal Tiongkok itu.
Rupanya kejadian itu cukup memukul Kamura / Sonoda. Setelah insiden tersebut, serangan mereka mengendur. Minions pun bisa menghabisi mereka. "Kami hoki juga, karena sebenarnya memang fault kena badan Koh Sinyo (Marcus, Red). Tapi wasit tidak bisa mengubah keputusan," papar Kevin.
Sayangnya hasil serupa gagal diraih pasangan ganda putri Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta. Mereka terhenti di semifinal oleh Chen Qingchen/Jia Yifan 20-22, 12-21. Mereka harus puas dengan perunggu. "Kami merasa belum tampil maksimal hari ini (kemarin, Red). Tapi mereka sedangkan percaya diri karena akhir-akhir ini tampil bagus," ucap Rizki. (feb/na)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jadwal Semifinal BAC 2019, Masih Ada 3 Juara Bertahan
Redaktur : Tim Redaksi