Ayooo...Pilih Arema FC atau Arema Malang?

Kamis, 24 November 2016 – 06:41 WIB
Suporter Arema Cronus. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - MALANG  – Manajemen Arema Cronus kemarin (23/11) melemparkan wacana mengejutkan.

Manajemen klub berlogo kepala singa berperisai itu berencana menanggalkan embel-embel ‘Cronus’ yang sudah dipakai sejak 2012 lalu.

BACA JUGA: Persipura vs Madura United, 14 Ribu Tiket Gratis

Seperti diketahui, ada semacam konsekuensi perubahan nama dari merger antara PT Pelita Jaya Cronus dengan Arema pada 2012 lalu. Atau sebelum kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2012/2013 bergulir.

Awalnya, Arema masih malu-malu menggunakan nama belakang Cronus. Tapi, sejak musim 2013/2014, mereka mulai berani menggunakan nama baru Arema Cronus, hingga kini.

BACA JUGA: Malaysia Tak Perpanjang Kontrak Penyelenggaraan F1

Tapi belakangan, keputusan menggunakan nama belakang Cronus justru berdampak kurang baik bagi Arema.

General Manager Arema Cronus Ruddy Widodo mengatakan, pihaknya melakukan evaluasi dari perjalanan klub di ISC A.  “Kami evaluasi, kenapa stadion akhir-akhir ini kok sepi,” kata Ruddy, kemarin (23/11).

BACA JUGA: Penggantian Nama Arema karena Dualisme?

Bahkan, laga big match melawan Persipura Jayapura, di Stadion Kanjuruhan, 26 Juni lalu hanya ditonton sekitar 10 ribu penonton.

Sepinya penonton itu sampai membuat Arema Cronus ‘mengungsi’ ke Stadion Gajajaya. “Akhirnya (dari evaluasi) kami temukan banyak parameternya,” ujar dia.

Salah satunya karena penggunaan ‘Cronus’ di belakang nama Arema.  “Suka atau tidak, itulah kesimpulan kami yang membuat Stadion sepi penonton. Jadi, ada saran bahwa kearifan lokal itu harus ditonjolkan,” kata Ruddy.

Menimbang berbagai masukan, ada dua nama yang menjadi kandidat kuat. Yakni Arema FC dan Arema Malang.

Dalam sejarahnya, dua nama itu pernah digunakan oleh Arema. “Dua nama itu juga mewakili Malang,” ujar dia.

Lalu, mana yang dipilih? Arema FC atau Arema Malang. “Itu nanti Aremania sendiri yang akan menentukan. Lewat polling,” kata dia.

Apakah penggantian nama ini juga terkait dualisme di Arema? Seperti diketahui, selain Arema Cronus, ada Arema Indonesia (eks Indonesia Premier League/IPL).

Arema Indonesia masih memperjuangkan status keanggotaannya di PSSI.  “Bagi saya sampai saat ini Arema tidak ada dualism. Sejak dulu hanya satu. Perubahan nama intinya adalah kearifan lokal,” kata pria 45 tahun tersebut.

Ruddy melihat penggantian nama sangat pas untuk dilaksanakan tahun depan.

Sebab, setelah kongres PSSI memilih ketua umum baru, beberapa waktu lalu, ada harapan kompetisi resmi segera bergulir. “ISC A ini adalah trial. Saya lihat, ke depan, kompetisi akan lebih baik,” kata dia.  

Sebenarnya, bukan hanya nama klub saja yang berubah. Seperti pernah diberitakan beberapa waktu lalu, Arema Cronus juga berencana mengganti logo.

Sempat muncul wacana Arema Cronus menggunakan logo klasik singa yang sedang mengepalkan tangan. Tapi, belakangan, mereka punya rencana baru.

Lagi-lagi, menyerahkan keputusan penggantian logo pada Aremania. “Nantinya ada lomba desain. Dari yang terpilih akan kami patenkan dan kami daftarkan untuk kompetisi tahun depan,” ungkapnya.

Sementara itu, Media Officer Arema Cronus Sudarmaji mengatakan, polling untuk nama baru Arema akan dilakukan lewat aplikasi Arema Access.

Hasil polling, juga desain logo baru, rencananya akan diumumkan pada pertandingan terakhir Arema Cronus di ISC A.

Yakni saat menghadapi Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, 17 Desember. “Semua untuk Arema. Kita harus lihat ke depan untuk menjadi lebih baik,” tukas Sudarmaji. (adk/muf/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hiks..Cedera Parah Bikin Bale Absen di El Clasico


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler