jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dapat membuat sebuah grand design di tingkat mikro, sehingga pengetatan maksimum dalam upaya menekan penyebaran COVID-19 dapat dilakukan di tingkatan RT, RW, dan kecamatan.
Dengan demikian, kata Azis, di masa mendatang tidak perlu ada lagi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara total di DKI Jakarta.
BACA JUGA: Jumlah Kematian Akibat COVID-19 di Seluruh Dunia, Ya Tuhan
"Gubernur DKI dapat melakukan pemetaan PSBB secara mikro mulai pada RT, RW, bahkan kecamatan yang memiliki zonasi mana yang harus diperhatikan untuk memutus penyebaran Covid-19. Tentunya harus ada rencana dan pendataan yang jelas dan terukur sehingga di masa mendatang tidak perlu lagi PSBB total, cukup mikro sesuai kasus-kasus di tingkatan bawah," ujar Azis kepada wartawan, Jumat (18/9).
Wakil ketua umum Partai Golkar itu berharap aparat keamanan yang membantu dalam hal penegakan aturan PSBB dapat ikut serta memberikan contoh yang baik kepada masyarakat baik dari sisi pengunaan masker, sosial distancing, dan rajin mencuci tangan.
BACA JUGA: Anies Baswedan Dikritik Gegara Membawa Jenazah Sekda Saifullah ke Balai Kota
"Aparat keamanan wajib menjalankan protokol tersebut sebagai contoh kepada masyarakat," ungkapnya.
Legislator dari Dapil II Lampung itu mengatakan aparat juga dilarang mengumpulkan masyarakat dalam jumlah di luar protokol kesehatan.
BACA JUGA: Suami Pulang dari Jakarta, Istri Ekspresinya Aneh, Cemburu, Berakhir Mengerikan
"Jangan sampai saat masyarakat ditegur, tetapi justru aparat keamanan yang tidak menerapkan protokol dengan benar," katanya mengingatkan.
Politikus Partai Golkar itu berharap PSBB yang dijalankan sekarang dapat membawa dampak positif dan pembelajaran untuk mendisiplinkan diri terhadap protokol kesehatan.
"Kita harus selalu jaga kesehatan dan mari kita putus mata rantai Covid-19, agar kemudian hari roda ekonomi dapat kembali normal di wilayah DKI Jakarta," tutupnya. (boy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Boy