jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin mememastikan pihaknya selalu melakukan koordinasi dengan BIN dan Polri terkait upaya mencegah penyebaran radikalisme dan terorisme.
Azis mengungkap hal tersebut saat menjadi narasumber seminar nasional yang digelar Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Sahabat Polisi, dengan tema Bahaya Penyebaran Paham Radikalisme dan Upaya Pencegahannya, di Swiss-Belhotel, Mangga Besar, Jakarta Pusat, Jumat (13/3).
BACA JUGA: Sahabat Polisi Kirim Karangan Bunga Untuk Kapolri
Dalam paparannya, politikus Golkar itu mengungkapkan untuk mencegah penyebaran radikalisme harus ditopang anggaran. "Kami selalu berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan instansi BIN, karena regulasi hukum itu berkembang dan bertumbuh, sehingga dilakukan perubahan-perubahan jika dipandang perlu," kata Azis.
Dia juga mengaitkan radikalisme dengan teknologi perang saat ini. Azis mengatakan, dahulunya berperang menggunakan pistol, tank, nuklir sekarang sejalan dengan waktu berganti menjadi senjata biologis.
BACA JUGA: BNPT, BUMN, dan KADIN Luncurkan Buku Panduan Pencegahan Radikalisme
"Jangan lengah, orang sekarang berperang menjatuhkan ekonomi satu negara dengan senjata biologis. Dengan senjata biologis itu, tanpa dirasa ekonomi orang bisa drop,"kata Azis.
Dalam seminar nasional itu tampak hadir, Wawan Purwanto (BIN), AKBP Santo (Divkum Polri) dan Ketum DPN Sahabat Polisi Fonda Tangguh serta Sekjen DPN Sahabat Polisi Ade Mulyana.
BACA JUGA: Azis Syamsuddin Minta Tiongkok Tak Marah Indonesia Tutup Penerbangan
Fonda Tangguh mengapresiasi kehadiran tokoh-tokoh hingga pejabat yang menjadi narasumber di acara seminar tersebut. Meski sejumlah undangan berhalangan hadir, tetapi Fonda mengaku puas. "Semoga di acara selanjutnya, narasumber-narasumber lain yang kami undang bisa meluangkan waktunya," katanya. (*/adk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek