Azis Syamsuddin: Keputusan Larangan Mudik Telah Melalui Kajian Bapak Presiden Jokowi

Sabtu, 17 April 2021 – 06:15 WIB
Wakil Ketua DPR RI M. Azis Syamsuddin menyatakan kebijakan larangan mudik Lebaran tentu sudah melalui kajian dan pertimbangan matang oleh Presiden Jokowi. Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI M. Azis Syamsuddin mendukung keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pelarangan mudik Lebaran yang dimulai pada 6-17 Mei 2021 bagi seluruh masyarakat tanpa terkecuali.

Larangan mudik Lebaran itu diberlakukan demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang masih tinggi, dan menyelamatkan sanak keluarga dari virus corona.

BACA JUGA: Dampak Ekonomi Larangan Mudik 2021 Tidak Akan Separah Tahun Lalu

"Mari ikuti anjuran pemerintah untuk kebaikan kita bersama," kata Azis, Sabtu (17/4).

Pimpinan DPR RI bidang koordinasi politik, hukum, dan keamanan, itu meyakini bahwa keputusan pelarangan masyarakat mudik Lebaran sudah dikaji matang oleh pemerintah.

BACA JUGA: Polda Metro Jaya Petakan 16 Jalan Tikus Jelang Larangan Mudik 2021, Ini Daftarnya...

"Tentunya, keputusan larangan mudik telah melalui kajian dan pertimbangan yang matang dari Bapak Presiden Jokowi," ungkap Azis.

Wakil ketua umum Partai Golkar itu menjelaskan pernyataan Presiden Jokowi seiring dengan World Health Organization (WHO) yang menyatakan bahwa dunia saat ini sedang mengalami kegentingan virus Covid-19.

BACA JUGA: Larang Mudik 2021, Pemerintah Siapkan Kompensasi, Begini Penjelasan Menko PMK

Menurutnya, hal itu dikuatkan dengan adanya sidang Komite Darurat WHO, Kamis (15/4), yang diinformasikan oleh Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus yang menegaskan bahwa kasus Covid-19 mendekati level tertinggi pada tahun 2021.

Azis menambahkan, beberapa negara seperti di Brazil, India, dan Papua Nugini, telah mengalami kenaikan kasus Covid-19 secara signifikan.

Sementara, katanya, pemerintah Indonesia perlahan berhasil menurunkan angka penyebaran Covid-19 dan meningkatkan kesembuhan.

"Jangan sampai kerja keras pemerintah untuk mengakhiri pandemi justru kita abaikan," ujarnya.

Lebih lanjut, Azis mengatakan bahwa masyarakat harus belajar dari pengalaman data libur Idulfitri pada 2020, yang menunjukkan kenaikan kasus Covid-19 sebanyak 33 persen kasus dan kematian 66 persen.

Selain itu, dia berharap pemerintah perlu menjaga penurunan kasus pandemi Covid-19 agar tidak kembali meningkat.

"Mari bersama seluruh lapisan masyarakat berikhtiar memutus mata rantai penularan Covid-19, sehingga dapat mewujudkan Indonesia sehat, ekonomi bangkit, dan masyarakat sejahtera," pungkas Azis Syamsuddin. (boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler