jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR M Azis Syamsuddin membuka acara Pameran Lukisan dalam rangka HUT ke-150 Mahatma Gandhi, dan Hari Anti-Kekerasan Dunia yang diperingati oleh PBB setiap tanggal 2 Oktober.
Pemeran lukisan dilaksanakan di gedung DPR, Jakarta, Jumat (2/10), dengan protokol kesehatan Covid-19
BACA JUGA: Surat Mahatma Gandhi Laku Rp 1,7 Miliar
Kerja sama antara Kedutaan Besar India dan DPR menampilkan lukisan dari para seniman yang berasal dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
Azis mengapresiasi inisiatif Duta Besar India Pradeep Kumar Rawat melibatkan para seniman asli Indonesia dalam momentum ini.
BACA JUGA: Azis Syamsuddin Minta Polisi Membuka Motif Aksi Vandalisme di Musala Tangerang
Dia menilai hal ini sebagai langkah menghormati dan mengakui karya anak bangsa.
Azis menuturkan Mahatma Gandhi adalah monumen kemanusiaan yang menjulang tinggi, sehingga nilai-nilai yang diajarkannya mampu melintasi batasan ruang, waktu, ras, budaya, agama, negara, dan bangsa.
BACA JUGA: Pengunggah Kolase Foto tak Sopan Wapres Maruf Amin Akhirnya Diringkus
"Maka tidak berlebihan bila saya katakan bahwa Gandhi adalah anak semua bangsa. Dia bukan milik bangsa India saja, melainkan milik seluruh umat manusia di dunia. Semangat ini juga bisa dirasakan oleh para seniman IKJ pada pameran ini," jelasnya lagi.
Politikus Partai Golkar itu juga menjelaskan, India dan Indonesia memiliki kesamaan dalam nilai-nilai yang menjadi landasan politik luar negeri yang menjunjung tinggi inklusivitas secara bebas dan aktif.
Azis menekankan Indonesia dan India harus bisa menjadi sahabat semua bangsa, dalam mewujudkan perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Landasan nilai-nilai inilah yang menjadi acuan Indonesia selama menjabat sebagai Anggota Dewan Keamanan PBB periode sekarang.
“Bukan satu kebetulan bila hari ini di Indonesia kita memperingati hari Anti-Kekerasan Dunia PBB yang juga betepatan dengan HUT ke-150 Mahatma Gandhi," katanya.
Sebab, sambung Azis, pada dasarnya nilai-nilai yang disampaikan Gandhi memiliki tarikan napas yang sama dengan nilai-nilai budaya yang tertanam di seluruh gugusan pulau-pulau di Nusantara.
"Nilai-nilai inilah yang sekarang menjadi pondasi kebangsaan, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tercermin dalam Pancasila," paparnya.
Mantan ketua Komisi III DPR itu mengajak India bersama dengan Indonesia membenahi tatanan dunia.
Munculnya tindakan unilateral di pentas politik internasional tentu sebuah ironi.
Terlebih di tengah dunia yang sedang dilanda bencana pandemi Covid-19 sekarang. Sebab wajah ancaman yang kini dihadapi sudah berbeda sama sekali.
Menurutnya, musuh besar sebuah negara sebenarnya bukanlah negara lain, melainkan sesuatu yang melampaui dirinya (beyond state) seperti masalah perubahan iklim, kerusakan lingkungan hidup, krisis energi, dan masalah pandemi Covid 19.
Semua masalah di atas mengancam kehidupan semua bangsa tanpa pandang bulu, dan solusinya tidak mungkin ditanggulangi sendiri-sendiri oleh tiap bangsa.
"Tanpa semangat gotong royong, solidaritas, dan kerja sama multilateral, semua tantangan global itu akan sulit diatasi," tutup Azis.
Dubes India Pradeep Kumar Rawat menekanan India dan Indonesia memiliki persamaan persepsi tentang Indo-Pasifik yang inklusif, selaras dengan nilai-nilai filosofi dari Mahatma Gandhi.
“India-Indonesia perlu berperan aktif menjaga perdamaian dunia, khususnya dalam pengembangan konsep Indo-Pasifik yang inklusif dan damai," sambut Pradeep. (boy/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Boy