jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI M. Azis Syamsuddin menyambut baik penelitian vaksin Nusantara di RSPAD Gatot Soebroto, terlebih langkah yang dilakukan sesuai dengan protokol penelitian.
Dia berharap BPOM, peneliti, maupun epidemiolog juga mendukung gol dari lahirnya vaksin dalam buatan anak bangsa ini.
Dia menyebut vaksin Nusantara merupakan terobosan besar yang dapat disejajarkan dengan produksi dari negara maju lainnya.
BACA JUGA: Azis Syamsuddin Titipkan Dua Hal soal Reshuffle Kabinet
Kemudian, kata dia manfaat lain, produksi vaksin sebagai upaya memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Dari data dan laporan yang disampaikan RSPAD ada perolehan imunitas terhadap Covid-19. Baik dari sisi seluler maupun humoral. Tentu ini kabar menggembirakan dan bisa menjadi penemuan baru," terang Azis Syamsuddin, Kamis (15/4).
BACA JUGA: Siklon Tropis jadi Ancaman, Azis Syamsuddin: Tingkatkan Kewaspadaan Daerah
Menurut Azis, para peneliti vaksin asal Indonesia tentu memiliki pertimbangan dan penjelasan secara utuh sehingga berani memberikan vaksin tersebut.
"Sisi potensial untuk dikembangkan sangat terbuka. Ini setelah Presiden Jokowi meminta agar Indonesia mengutamakan produk dalam negeri. Vaksin Nusantara bisa menjadi salah satu contoh produk dalam negeri," papar dia.
Azis juga menyebutkan, vaksin Nusantara merupakan soal kedaulatan dan kemandirian dalam bidang kesehatan dan pengobatan.
Saat ini, kata dia, Indonesia masih tergantung pada negara lain. Ketika diembargo, program dan jadwal vaksinasi langsung terganggu. Oleh karena itu pentingnya kemandirian dan kedaulatan terhadap vaksin Covid-19.
"Sejak awal kami menekankan jangan ada politisasi vaksin Covid-19. Dan DPR tidak akan mengintervensi pihak mana pun, selagi niat dan langkahnya untuk kepentingan yang lebih luas," tegasnya.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini berharap hasil uji klinis BPOM dan standar yang berlaku benar-benar diterapkan. Sejumlah epidemiolog sudah memberikan warning kepada pemerintah untuk tidak cepat mengklaim secara berlebihan Vaksin Nusantara.
"Pengujian serta penilaian secara ilmiah secara transparan oleh BPOM maupun para pakar sangat penting," jelas Azis.
Dia berharap pengembangan Vaksin Nusantara harus didukung semua pihak.
DPR dipastikan tidak akan intervensi terhadap pengembangan yang dilakukan. Meski demikian, semua pihak tidak menginginkan pengembangan yang dilakukan kontraproduktif dengan kaedah pembuatan vaksin yang berlaku.
"Jika belum memenuhi kaidah klinis, sampaikan secara transparan. Integritas BPOM sudah teruji ketika merilis EUA untuk Sinovac. Oleh sebab itu, BPOM harapannya membantu dalam pengembangan vaksin Nusantara. Ini dalam rangka kemandirian Indonesia di bidang farmasi," tegas Azis Syamsuddin. (jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Elvi Robia