jpnn.com, JAKARTA - Fungsionaris DPP Partai Golkar Sirajuddin Abdul Wahab meminta Aziz Syamsuddin tidak membawa perasaan (baper) terkait peluang Bambang Soesatyo maju sebagai kandidat calon ketua umum partai berlambang pohon beringin itu. Sirajuddin juga meminta Aziz tidak membawa nama Tuhan dalam kontestasi politik.
"Pernyataan pendukung Airlangga Hartarto sebagai calon Ketua Umum DPP Golkar, Azis Syamsuddin, tentang sebuah komitmen yang dianggap dilanggar oleh calon kuat DPP Golkar Bambang Soesatyo adalah sangat naif. Satu sisi Aziz terlaku baper dan seperti orang ketakutan sehingga dia mencoba menjustifikasi Bamsoet melanggar komitmen dan akan dilaknat Tuhan," kata dia dalam keterangan yang diterima, Senin (4/11).
BACA JUGA: Heboh Pria Mabuk Masuk RS Mengaku Dokter, Sempat Periksa Semua Pasien, Ya Ampun...
Sirajuddin menilai pernyataan Aziz sangat nyeleneh dan kekanak-kanakan serta tidak pantas keluar dari mulut seorang pimpinan DPR RI. “Memang Tuhan itu keluarga dia atau pamannya dia, sehingga dia seolah-olah bisa perintahkan Tuhan untuk melaknat orang?” kata dia.
Sirajuddin menambahkan urusan politik itu sangat dinamis dan perlu kecerdasan serta kematangan mental dalam menjalaninya. Oleh karena itu, Sirajuddin menyerahkan kepada Bamsoet dan Airlangga Hartanto agar menyelesaikan hal-hal apa yang mereka sepakati. Para pendukung, terutama orang-orang seperti Aziz, harus tetap menjaga kesejukan yang telah disepakati oleh keduanya agar tidak memancing reaksi-reaksi dari bawah.
BACA JUGA: Berita Duka, Mahasiswi Keperawatan Fiwi Angraini Meninggal Dunia dengan Tragis
Lebih lanjut kata Sirajuddin, sejak awal Bamsoet telah sepakat mendinginkan suasana untuk menjaga suasana pelantikan presiden tetap kondusif. Dan sikap Bamsoet yang seperti itu sangat negarawan dan dewasa di tengah sengitnya persaingan partai.
"Dan secara jelas Bamsoet mengatakan mendukung Airlangga maju pada Munas Desember, bukan menyatakan mundur dari pencalonan. Bamsoet tidak pernah mengatakan mundur, bahkan lebih dulu mendeklarasikan diri untuk menjadi calon ketua umum," kata dia.
BACA JUGA: Bikin Malu Korps Bhayangkara, Briptu Andika Dipecat Secara Tidak Hormat
Sirajuddin juga menilai menjadi calon ketua umum bukan semata-mata kehendak Bamsoet, tetapi permintaan dan desakan dari seluruh kader di akar rumput, DPD I, DPD II, dan juga tokoh-tokoh Golkar.
"Ini amanah yang tak boleh diabaikan, justru jika Bamsoet tidak maju, hal itu dapat dikatagorikan sebagai bentuk pengkhianatan Bamsoet terhadap aspirasi akar rumput partai Golkar," tegas dia. (tan/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga