Azwar Anas Periksa Fasilitas Terowongan Disinfeksi di Pelabuhan Banyuwangi

Senin, 23 Maret 2020 – 11:22 WIB
Seluruh penumpang harus melewati terowongan disinfeksi di Pelabuhan Banyuwangi. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, BANYUWANGI - Penumpang kapal yang memasuki Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi wajib memasuki terowongan disinfeksi. Terowongan tersebut merupakan hasil modifikasi dari tenda berukuran raksasa yang didirikan untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Turun dari kapal usai menyeberang dari Pulau Bali, seluruh penumpang yang memasuki Pulau Jawa melalui Banyuwangi tanpa terkecuali harus berjalan kaki menyusuri terowongan dengan panjang 12 meter dan lebar 6 meter itu.

BACA JUGA: Ini Kinerja Abdullah Azwar Anas, Calon Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru

Di dalamnya, mereka menjalani proses disinfeksi dengan cairan khusus yang telah disiapkan. Selain itu, para penumpang wajib menjalani pemeriksaan suhu tubuh dengan thermal gun.

Para petugas gabungan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Dinas Kesehatan Banyuwangi, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi terus bersiaga memandu penumpang.

BACA JUGA: Pelabuhan Ketapang Bakal Dilalui 500 Ribu Pemudik dari Bali saat Puncak Arus Mudik

"Ayo masuk semua. Jaga jarak satu meter," ujar petugas kepada para penumpang kapal yang turun.

Penyemprotan dan pemeriksaan suhu tubuh tersebut dipantau langsung Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, GM ASDP Ketapang Fahmi Alweni, dan beberapa stakeholder kepelabuhanan. Mereka juga turut serta menyemprot dan memeriksa suhu tubuh penumpang.

BACA JUGA: Situasi Terkini Corona di Indonesia: 20 Provinsi Menderita, DKI Jakarta Paling Parah

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, penyemprotan penumpang kapal dari Bali ke Pulau Jawa ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.

”Ini tenda raksasa BNBP disulap disulap menjadi semacam terowongan untuk proses disinfeksi para penumpang. Terima kasih semua yang terlibat mempersiapkannya demi kebaikan bersama,” ujar Anas di lokasi, Minggu (22/3).

Dia mengatakan, proses disinfeksi tersebut juga dilakukan dalam rangka menyambut liburan Hari Raya Nyepi, di mana ada lebih dari 50.000 orang menyeberang dari Pulau Bali ke Pulau Jawa melalui Banyuwangi. Mereka akan pulang ke berbagai kabupaten/kota di Pulau Jawa.

"Pergerakan massal ini harus diantisipasi. Ini ikhtiar bersama. Tentu tidak cukup ini. Para penumpang juga harus jaga kondisi tubuh. Konsumsi gizi seimbang karena melakukan perjalanan tentu kondisi tubuh bisa lelah. Di pelabuhan dan kapal, fasilitas cuci tangan pakai sabun juga sudah disiapkan. Terus jaga diri,” pesan Anas.

GM ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Banyuwangi, Fahmi Alweni, menambahkan, proses disinfeksi ini dilakukan hingga penutupan penyeberangan ASDP Ketapang menjelang perayaan Nyepi.

"Kami bakal lakukan 24 jam nonstop hingga penutupan pelabuhan menjelang Nyepi," pungkasnya.

Pelabuhan penyeberangan Ketapang (Banyuwangi)-Gilimanuk (Bali) saat perayaan Nyepi 2020 akan ditutup mulai Selasa (24/3) pukul 23.00 WIB. Jalur penyeberangan itu ditutup total hingga Kamis (26/3) pukul 06.00 WIB. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler